08 February, 2013

4 comments 2/08/2013 12:27:00 PM

Meninggalkan Hale Manoa

Posted by isma - Filed under
suasana terakhir kamar 602g
pagi itu, 31 Juli 2012, aku bangun lebih awal dari hari biasanya, bahkan hanya setelah dua jam tidur di kamar 602 G hale manoa. mataku masih berat, bukan cuma karena masih mengantuk dan lelah, tapi karena tangisku yang semalaman. dinding hati dan perasaanku jebol, tak kuat menahan adukan rasa senang karena akan pulang ke tanah air, dengan haru dan pilu karena harus meninggalkan pulau surga ini. pagi yang biasanya aku tenggelam menikmati kicauan burung-burung kecil yang hinggap di bibir jendela, sambil mengerjakan paper, pagi kali ini aku bahkan seperti tak menjejakkan kaki. hampa dan kosong.

tiga koper besar dan satu carry on sudah siap. sementara aku masih harus mengemasi barang-barang kecil untuk masuk ke dalam backpack. selesai mandi dan makan nasi ala kadarnya, aku siap untuk pergi. kembali, gelombang rasa haru menggedor-nggedor dinding hati. aku sempat merekam saat-saat terakhir di kamar sempitku. menyimpan memori tentang jendela berkaca besar lengkap dengan view kotak kakbah atap gedung pemantau cuaca, gerumbulan dedaunan hijau di atas bukit, dan jalan pertigaan east west road yang bersih dan rapi.

pukul 06.00, saatnya mengucapkan selamat tinggal untuk kamarku. roma dan neeraj sudah membawa koper-koperku turun. tinggal cary on dan back pack yang disisakan untukku. sepanjang jejak kaki menuju lobby, aku taburkan tatap perpisahan di setiap sudut bangunan; storage, tangga, lounge, tempat loundry, dapur, koridor, tempat kulkas bersama, bukit manoa yang hijau menjulang, fountain water, giveaway shelf, bike storage, elevator yang biasa memajang tulisan "have a good day", reading room, pintu geser utama, dan front desk ... hufh!

jill, roma dan neeraj sudah menunggu di lobby. perempuan penjaga front desk dengan rambut ikal panjang menerima kunci kamarku, dan sempat mengucapkan selamat jalan. aku tersenyum sambil menarik napas panjang. aku jadi ingat saat-saat menunggu kunci baru di front desk dengan kostum yang bermacam-macam, bahkan aneh gara-gara locked out. besok-besok sudah tak akan kekunci lagi :(

semua koper sudah ditata, menyisakan tiga jok tersisa, untuk jill, aku dan neeraj. jill dan neeraj adalah mentor dan kawanku yang baik, bersedia membantuku dan memberikan tumpangan ke bandara. sebelum aku masuk mobil, hatiku seolah berkata, it's time to go, time to say good bye. rasanya luruh, ambrol semua kenangan, dari pertama datang sampai akan meninggalkan, diawali di halaman hale manoa ini. mika, kawan dari jepang tiba-tiba datang. mendekati barisan roma, neeraj, jill, dan aku. kami berpelukan satu sama lain. tak sempat memotret, cukuplah disimpan dalam memory hati.

perlahan mobil pun bergerak, mengiringi hempasan napas paling berat yang aku tarik selama di hawaii. finally, i have to leave and say good bye to Hale Manoa ... and now, i am missing you :))

siap bertolak

bersama neeraj
bersama jill takasaki

4 comments:

Diah Alsa said...

nanti kesana aja lagi Mbak, S3 nya :)

Lidya Fitrian said...

sedih meninggalkannya tapi bahagia bisa bekrumpul sama keluarga lagi ya mbak

daun sirsak ace max said...

ijin berbagi kata motivasi yaa
" janganlah kau buat kekeliruan sebagai sesuatu alasan, dikarenakan semestinya ia jadi motivasimu tuk terus mengambil langkah ke depan"
thx :)

cara mengobati kelenjar tiroid said...

sukses terus ya buat blog nya