suasana terakhir kamar 602g |
tiga koper besar dan satu carry on sudah siap. sementara aku masih harus mengemasi barang-barang kecil untuk masuk ke dalam backpack. selesai mandi dan makan nasi ala kadarnya, aku siap untuk pergi. kembali, gelombang rasa haru menggedor-nggedor dinding hati. aku sempat merekam saat-saat terakhir di kamar sempitku. menyimpan memori tentang jendela berkaca besar lengkap dengan view kotak kakbah atap gedung pemantau cuaca, gerumbulan dedaunan hijau di atas bukit, dan jalan pertigaan east west road yang bersih dan rapi.
pukul 06.00, saatnya mengucapkan selamat tinggal untuk kamarku. roma dan neeraj sudah membawa koper-koperku turun. tinggal cary on dan back pack yang disisakan untukku. sepanjang jejak kaki menuju lobby, aku taburkan tatap perpisahan di setiap sudut bangunan; storage, tangga, lounge, tempat loundry, dapur, koridor, tempat kulkas bersama, bukit manoa yang hijau menjulang, fountain water, giveaway shelf, bike storage, elevator yang biasa memajang tulisan "have a good day", reading room, pintu geser utama, dan front desk ... hufh!
jill, roma dan neeraj sudah menunggu di lobby. perempuan penjaga front desk dengan rambut ikal panjang menerima kunci kamarku, dan sempat mengucapkan selamat jalan. aku tersenyum sambil menarik napas panjang. aku jadi ingat saat-saat menunggu kunci baru di front desk dengan kostum yang bermacam-macam, bahkan aneh gara-gara locked out. besok-besok sudah tak akan kekunci lagi :(
semua koper sudah ditata, menyisakan tiga jok tersisa, untuk jill, aku dan neeraj. jill dan neeraj adalah mentor dan kawanku yang baik, bersedia membantuku dan memberikan tumpangan ke bandara. sebelum aku masuk mobil, hatiku seolah berkata, it's time to go, time to say good bye. rasanya luruh, ambrol semua kenangan, dari pertama datang sampai akan meninggalkan, diawali di halaman hale manoa ini. mika, kawan dari jepang tiba-tiba datang. mendekati barisan roma, neeraj, jill, dan aku. kami berpelukan satu sama lain. tak sempat memotret, cukuplah disimpan dalam memory hati.
perlahan mobil pun bergerak, mengiringi hempasan napas paling berat yang aku tarik selama di hawaii. finally, i have to leave and say good bye to Hale Manoa ... and now, i am missing you :))
siap bertolak |
bersama neeraj |
bersama jill takasaki |
4 comments:
nanti kesana aja lagi Mbak, S3 nya :)
sedih meninggalkannya tapi bahagia bisa bekrumpul sama keluarga lagi ya mbak
ijin berbagi kata motivasi yaa
" janganlah kau buat kekeliruan sebagai sesuatu alasan, dikarenakan semestinya ia jadi motivasimu tuk terus mengambil langkah ke depan"
thx :)
sukses terus ya buat blog nya
Post a Comment