Showing posts with label kuliner. Show all posts
Showing posts with label kuliner. Show all posts

24 February, 2019

1 comments 2/24/2019 02:11:00 PM

mudik ke manoa

Posted by isma - Filed under , ,

waktu aku akan balik ke indonesia dari hawaii tahun 2012, aku sudah berharap kalau suatu saat akan bisa datang lagi ke pulau cantik ini. harapan itu terus aku hidupkan, entah kapan, yang pasti suatu saat akan terwujud. sampai setelah tujuh tahun berlalu, pada 2019 mimpiku menjadi kenyataan. pengalaman 2019 ini hampir sama dengan pengalaman 2012. selain ikut conference di east west center, kali ini aku juga terbang ke university of california di los angeles (ucla) untuk ikut conference di center of southeast asian studies. jadi, menikmati dua kenangan di kota yang sama tujuh tahun silam. aku senang luar biasa.

perjalanan dari amsterdam ke los angeles aku tempuh melalui barcelona. transit selama 4 jam cukup untuk aku pakai self transfer dengan norwegian airlines. usai acara conference dua hari, aku melanjutkan perjalanan ke honolulu menggunakan hawaiian airlines. meskipun satu usa, jarak tempuhnya lumayan jauh, 6 jam perjalanan. ditambah dengan bayangan kalau aku tengah mengudara di atas lautan pasific, terus terang, aku jadi was-was. apalagi pas pesawat kena turbulence, duuuh, rasanya koma.


perjalanan [yang terasa] panjang itu akhirnya terbayar dengan kesempatan untuk menghirup kembali udara honolulu. "ini nggak lagi mimpi kan?" aku membatin berulang-ulang saking senengnya. aku senyum-senyum sendiri. bahagia luar bisa. kebayang kan, selama tujuh tahun aku memendam keinginan untuk kembali ke honolulu. rasanya ingin teriak, "whooooiiiii, aku balik ke hawaiiiiii. aaaaaahhhhh!!!" haha dan baru kesampaian teriak pas aku sudah masuk mobil kak yati yang menjemputku.

"look isma, that is china town. you remember?" tunjuk kak yati. aku tertawa. gimana aku bisa lupa, pasar langganan mahasiswa east west center yang kami kunjungi setiap weekend. baik untuk belanja sayur mayur, atau makan dimsum, atau makan pho yang legendaris. "wow, look isma, rainbow!" kali ini kak yati menunjuk ke arah perbukitan manoa. aku lihat garis berbagai warna melengkung di kaki bukit yang hijau. sepanjang perjalanan bibirku menyungging senyuman.

banyak teman yang bilang kalau kembali ke manoa belum tentu suasananya akan seperti tujuh tahun silam ketika kami semua masih berkumpul bersama. karena memori tak cuma tercipta oleh waktu dan tempat, tapi juga orang-orangnya. tapi ternyata, honolulu dan manoa memang tak berubah, bangunan, tempat, penampilan, suasana juga orang-orangnya. kalau saja bukan karena kebaikan dan kehangatan kak yati, anis, hanny, kak tika, kak rina, sita, bu barbara, pak jojo, jill dan marle, kim, duyen, katie, mika, pahole ... mungkin aku akan merasa seperti anak ayam kehilangan induknya. meratapi kenangan honolulu dan manoa sendirian.



hari pertama, senin, 11 february 2019, anis menemaniku hiking ke diamond head pagi buta untuk mendapatkan sunrise. satu hal yang belum pernah aku lakukan selama dua tahun di hawaii. haha terlalu ya. "masak mbak?" anis juga nggak percaya. "snorkeling?" tanya anis. aku menggeleng. "renang di kampus?" aku menggeleng lagi. "surfing?" aku tertawa, renang di pantai saja cuma tiga atau empat kali, mana bisa surfing. anis akhirnya "memaksa" untuk mengajakku snorkeling di hanauma bay pada hari rabu, sekalian kami berkeliling pulau oahu dengan mobil.

snorkeling. dulu, temanku saipul rapi pernah mengajak untuk snorkeling. tapi karena aku nggak bisa berenang, aku tak pernah berani untuk mencoba. aku takut pada air dan kedalaman. waktu kemarin mencoba, aku sempat bingung karena masih saja bernapas lewat hidung. jadi beberapa menit pertama aku latihan bernapas lewat mulut. setelah itu, latihan mengambang pakai pelampung. lalu anis menarik tanganku menuju ke tengah laut. aku tengkurap mengambang dengan pandangan menatap dasar pasir laut sambil berusaha rileks dan konsentrasi mengatur napas. satu menit, dua menit, tiga menit ... nggak sampai sepuluh menit aku gelagapan dan segera berdiri. "sudah ah, aku nggak bisa, nis." ha ha akhirnya aku menyerah. anis geleng-geleng kepala.


kembali ke manoa, aku menemui satu per satu orang yang sudah berjasa dalam pendidikanku. ada prof. barbara andaya yang aku temui hari senin, dan hari selasa, aku diminta untuk sharing penelitianku di kelasnya: ASAN 496, Religions in Island Southeast Asia. waktu ia berkirim email, "we are working on Islam now. It would be wonderful if you could come for just a brief time and talk about female ulama in indonesia and their works on behalf of women", aku berasa koma saking terkejutnya. ini serius? ibu sejarawan SEA ini berkenan menghibahkan waktu 30 menit dari jam mengajarnya, mulai 12.00-01.15 pm, buat aku berbicara. ia juga menunjukkan salah satu novelku "ja'a jutek" ke mahasiswanya dan mengalungkan lei bunga sebagai bentuk penghargaan. aku terpukau.

ketika aku berbicara di kelasnya, perasaanku tenang dan pede saja. toh aku presentasi di hadapan mentorku, yang siap membantu, memberikan penjelasan tambahan saat aku keteteran. seperti inilah seorang pembimbing seharusnya memberikan dampingan, meskipun sudah lulus, sudah bukan bimbingannya lagi, ia tetap menjadi pembimbing. aku jadi ingat ketika ikut women in asia conference, satu topik diskusi membahas tentang pentingnya mentor dalam perjalanan karir akademik seorang scholar. yes, i couldn't agree more. dan bersyukur, pembimbingku di program S3 ini, menunjukkan kebaikan seperti baiknya bu barbara.


tapi kata seorang teman, "you have skills to maintain good relationship." karena nggak cuma dengan bu barbara, aku juga masih berkomunikasi dengan jill takasaki, mentorku dari program east west center mentoring program. ya, buatku mudah saja. aku tetap berkirim kabar, bercerita tentang apa yang aku lakukan dan ia pun melakukan hal yang sama. buatku, selama mereka mau meresponse, mereka menerima baik emailku dan berkenan dengan hubungan ini.

hari kamis, jumat, dan sabtu aku mengikuti east west center conference, melakukan dua kali presentasi. semula aku pikir bisa sekali saja, tapi ternyata tidak boleh menarik abstract. ya sudah. ketika aku bilang ke bu barbara, ia berkenan untuk datang di panelku tentang perbandingan pendidikan untuk ulama perempuan di indonesia dan morocco. padahal itu hari sabtu, bukan hari kerja. ia bahkan tiba lebih dulu di ruangan sebelum aku datang. lagi-lagi, aku dibuatnya sangat bersyukur.


tersisa tiga hari di honolulu. aku menikmatinya dengan jalan-jalan ke china town, menikmati kebersamaan di acara international potluck meskipun telat, juga potluck oleh warga indonesia di honolulu. dan tak boleh terlupakan adalah menikmati kuliner yang bikin kangen. anis menemaniku menikmati udang geovani, poke alias ikan mentah ala hawaii, dan mie udon yang endesss. hanny mentraktirku makan pho di china town, kak tika membawaku ke shabu-shabu home sweet cafe, jill menawarkan makanan apa yang aku kangeni dari hawaii dan aku menjawab "red lobster", juga katie yang rela batuk-batuk karena makan es krim demi memenuhi keinginanku. ahh, nikmat mana lagi yang bisa aku dustakan?

sepuluh hari mungkin waktu yang singkat. tapi, dengan kehangatan dan kebaikan dari teman-teman dan senior di honolulu, sepuluh hariku menjadi begitu bermakna. ketika pesawat tinggal landas, aku tak lagi mewek seperti tujuh tahun silam. mungkin karena ada keyakinan bahwa suatu saat bisa lagi sampai ke honolulu lagi. atau, karena sudah kangen banget sama krucil di leiden. hehe entahlah. dan perjalanan balik jadi berasa lebih panjang. dari honolulu ke san fansisco selama 5 jam perjalanan. transit tiga jam, berlanjut san fransisco ke frankfrut selama 11 jam. transit satu jam dan perjalanan diteruskan ke amsterdam selama 1 jam. selama 16 jam itu aku harus berdamai dengan perasaan was-was dan kuatir, terutama pas turbulence. komat-kamit membaca shalawat meminta doa keselamatan. begitu tiba di amsterdam, rasanya baru saja mendapatkan keajaiban. mengucap syukur dan bahagia tiada tara.
Continue reading...

27 April, 2008

10 comments 4/27/2008 02:40:00 PM

Dari World Book Day 2008...

Posted by isma - Filed under , ,
Mumpung ada koneksi gratisan nih, up date ah...
Jadi, hampir seminggu aku menghirup kota Jakarta. Untuk acara world book day di Museum Bank Mandiri. Kalau dibanding world book day 2007 lalu, memang tidak lebih ramai. Mungkin karena lokasinya yang berada di pusat niaga kali ya. Meskipun aksesnya terbilang gampang, karena di depan stasiun kota dan halte busway.

Tapi, tetap ada yang seru dan selalu menyenangkan dalam setiap even. Dikunjungi oleh Mbak Prima sama Shella yang baik hati di stand, dweeh merupakan kebahagiaan tersendiri. Makasih banyak ya, mau jauh-jauh nemenin aku. Lain waktu deh Shel, doakan aku bisa menagih janjimu untuk minta diantar jalan-jalan ngemall kelling Jakarta hehe. Sebenarnya pingin juga gabung di Semanggi, ketemu blogger yang lain hari Jumat esoknya, tapi... waktunya kepontal-pontal. Jadi ya, nggak bisa ikutan deh.

Di WBD 2008 juga ketemu nih sama Mbak Indah Juli yang njagain stand Blogfam. Jadi berasa nggak clingak-clinguk. Kalau pas boring, ada tempat nonggo yang seblogger hehe.

bareng Mbak Prima and Shella...

bareng Mbak Indah Juli.

Hari Jumat, 25 April 2008, aku jadi narator untuk dramaticreading naskah Laskar Hizib, bertiga bareng Ruslan dan Shacree. Rasanya puas dan melegakan deh. Siangnya aku diajak mampir ke Sampoerna Foundation, rekanan pelatihan waktu di Madura kemarin. Semoga bisa berlanjut untuk pelatihan-pelatihan berikutnya ya.

Sampai jam tiga siang, aku terus diculik sama Angky dan Indhy ke Senayan City yang liftnya bikin aku mabuk udara hehe. Maklum, di rumah nggak ada buk... biar ajah kalian pada ngikik... puas-puasin deh ya hehe... Ternyata Bu Kayra lagi ultahan, sudah kelewat sih tapi masih di bulan yang sama. Met ultah ya Buk, semoga panjang umur dan banyak berkah. Amiin. Soal nginep, besok insyaallah kalau ada kesempatan... jangan lupa doakan aku ya...

3 diva blogger, huehuehue...

Selain kunjung-berkunjung dan kopdar-kopdar... ada nih sesi artis ketemu artis... gubrak! Nggak tahu nih, kok kepoto juga. Kali karena ada Ikmal dan Kres dari FLP yang juga hunting foto sama artis hehe... Look at this!

bareng Mailafayza, duta buku...

bareng Butet, guru Orang Rimba...

bareng Ayu Jenar...

nih dia.. artisnya...gubrak!


Sebenarnya masih ada rencana ketemuan sama Ninie, Evan, dan teman yang lain. Tapi, apa daya karena kepontal-pontal, jadi dipending dulu. Kecuali sama Naning, temen kelasku dulu yang bela-belain nemenin aku di hari terakhir WBD, hari Minggu. Makasih ya Ning. Dan, aku pun kembali berjanji akan menginap di rumahmu suatu saat nanti. Amiin.

Nah, kalo yang ini bonus aja deh dari WBD... Makanan enak dan gratis :D Silakan dinikmati ya...

Continue reading...

30 January, 2008

11 comments 1/30/2008 04:32:00 PM

Jalan Sore-Sore

Posted by isma - Filed under
Bermula dari iseng-iseng berhadiah, menggalang dana ke salah seorang supervisor di kantor, akhirnya jadilah aku, Mbak Ret, Mbak Ana, Mbak Nur, Mbak Wiwik, Ahmala, Mahbub, Tamam, dan Santo meluncur ke PH di Tugu sore hari sepulang megawe, Jumat 25 Januari 2008. Awalnya dana yang terkumpul baru 55rb lalu aku menggagas gimana kalau Pak Bos Besar juga kita minta. Ternyata gayung bersambut, mungkin sebagai syukuran royalti untuk bukunya juga, kami pun mendapat tambahan 100rb.


Tapi, penggalangan dana tidak berhenti sampai di sini, usai aku shalat zhuhur, tiba-tiba aku menemukan secarik kertas yang bertuliskan: Ini untuk dana bantingan sensasi delight. Tapi rahasia. Dan, ada uangnya 30rb. Alhamdulillah, jadi nambah aja kan jumlah dana kami. Tinggal menghitung uang sejumlah itu cukup untuk memesan apa dan berapa di PH. Dan, karena itu kami menamakannya makan-makan sensasi delight.

Hihi. Segitunya ya sama produk makanan yang satu itu. Yah, harap maklum. Pizza memang bukan makanan harian kami. Dan, untuk membelinya pun secara sengaja sepertinya tidak terlalu diharuskan. Mending nasi padang deh. Sekali waktu sajalah, apalagi kalau tidak perlu merogoh isi kantong sama sekali dalam arti gratisan. Asyiknya asyik.


Dan, mungkin karena ada tambahan “berkah” dalam kebersamaan, jumlah uang yang mungkin bagi sebagian orang tidak seberapa itu bisa membuat kami mabuk pizza. Bener-bener! Ternyata porsi small tetap saja jadi big size buat aku dan temen-temen. “Tuh Mam, masih ada,” tawarku pada Tamam. “Waduh, Mbak. Sudah nggak muat,” jawabnya dengan wajah nelangsa penuh penyerahan diri. Haha gimana ya menggambarkannya?

Total kami pulang masih membawa empat pizza ukuran personal. Dan, sudah pasti ini bisa dinikmati juga oleh sodara atau keluarga yang ada di rumah. Tuh kan, Pak Supervisor dan Pak Bos… bener-bener berkah. Makasih ya… besok-besok lagi ya… :D
Continue reading...

30 November, 2007

16 comments 11/30/2007 12:21:00 PM

Maem Gado-Gado Yuuuk!

Posted by isma - Filed under



Perjalanan di siang hari bersama tiga temen seruangan. Ke mana lagi kalo nggak cari pengganjal perut. Biasanya cukup ke warung Mbak Yati yang murmer. Cuma karena hari Jum’at, yang berarti jam istirahatnya lebih panjang 30 menit, pilihan pun jatuh ke Rumah Gado-Gado di Krapyak.

Yang jualan sudah ibu-ibu. Warungnya juga cuma di halaman depan rumah. Mungkin kalau bukan langganan, pembeli agak susah mengenali kalau si empu rumah itu jualan gado-gado. Meskipun di depan rumah sudah dipasang papan kecil bertuliskan, sedia gado-gado dan seterusnya. Papannya kurang gede soalnya. Tapi, biar begitu, kadang kalau lagi ramai aku dan teman-teman harus rela antri pesanan. Hweeeh, dengan perut kelaparan bow!

Dalam satu minggu, paling nggak makanan Rumah Gado-Gado menjadi salah satu menu makan siang kami. Meskipun cuma satu kali. Dan, walaupun untuk ke sananya harus berpanas-panas, pokoke ayuh aja. Apalagi kalau ada iming-iming mau dipajang di blog. Wekekekek! *atow! kena lempar sandal nih* Tapi, memang gado gadonya enak kok. Mak nyuss gitulah. Sambal kacangnya berasa, apalagi manisnya. Kalo dikasih sambal cabe lebih kerasa lagi pedasnya. Ya iyalah.

Gado-gado, buat aku, bisa jadi alternatif pas lagi malas makan nasi. Sama kenyangnya. Atau kalau mau lebih kenyang, bisa ditambah kupat, bakwan, sama telor. Dijamin balik kantor tinggal molor. Hehe. Harganya juga standar Mbak Yati yang murmer. Kalau tanggal tua begini, gado2nya nggak usah pakai telor dan minumnya pakai air putih. Total cuma 3000. Selain gado-gado, sebenarnya ada lotek, kupat tahu, sama soto. Tapi, karena aku ngamel gado-gado, jadi kalau ke warung rumahan itu, pesennya pasti gado-gado.

kupat tahu

gado-gado

napsu banget yak!

weleh, tak bersisa!

tampang kenyang! hehe

Jadi, jika Anda merasa bosan dengan menu nasi, atau menu makanan instant lain, coba aja masukkan gado-gado dalam daftar menu Anda. Dijamin, Anda akan merasakan makanan yang benar-benar khas Indonesia. Suwer!
Continue reading...