Showing posts with label ayah. Show all posts
Showing posts with label ayah. Show all posts

24 October, 2009

7 comments 10/24/2009 01:30:00 PM

Hobi Baru

Posted by isma - Filed under
Sejak aku hamil, ayah punya hobi baru nih. Punya hewan peliharaan, burung. Awalnya beli burung Poci. Belum terlatih kayaknya, jadi jarang bersuara. Maklum harganya aja cuma 50rb hehe. Lalu, beli burung yang kedua, Kenari. Berwarna kuning. Yang ini, lumayan bersuara. Kemrecek. Asyik juga buat didengerin. Yang ketiga, burung Pentet, dikasih sama Pakde Iim. Suaranya lantang. Jadi makin ramai deh halaman rumah. Apalagi setelah Poci ditukar sama Pentet punya temen ayah. Mungkin karena sudah betah tinggal di rumah, ketiga-tiganya jadi rajin bersuara. Silih berganti.

“Kok brenti, beli apa yah?” awalnya agak heran juga tiba-tiba ayah berhenti di depan penjual kandang burung dan pakan ternak. “Jangkrik.” Hehehe, aku ngekek. Gara-gara hobi baru neh. Atau, tak jarang aku lihat ayah mengupas apel, kirain buat Shinfa, ternyata buat hewan peliharaannya. Kalau pas aku di rumah, trus hujan, yang ditanya pertama bukannya Shinfa di mana, tapi, “Manuke wis dilebokke durung?” hehe dasar!

Tapi, nggak cuma ayah yang menikmati suaranya. Ato dan Uti juga ikut menikmati. Paling enggak kalau ayah tanya ke mereka, “Muni ora?” pasti akan ada jawaban, entah burung2 itu bersuara atau tidak. Pernah juga ayah sms, cuma untuk nanya, “Muni ora?” halah! Kali kalo aku sudah babaran, hobi ayah bakal luntur hehe, kan jarene ini bawaan hamilku. Wait and see aja deh hehe...

Continue reading...

01 October, 2009

5 comments 10/01/2009 08:29:00 AM

SMS Mars dan Venus

Posted by isma - Filed under ,
Namanya juga sms, wajar kalo singkat. Tapi, aku nggak suka kalau ayah replay sms apa perlunya aja. Misalnya dengan jawaban 'yo' pas aku sms, 'pulange jangan malam-malam ya'. Hehe sebenarnya sudah menjawab. Tapi, terbaca nggak asyik deh. Kayak aras2en mbales.

Curhat, alias komplen, alias berbagi apa yang aku mau. "Mbales sms kok le ngirit," kataku by sms juga. Jawabe, "Ho o po bu karang singkat padat. Iki akeh sing do kecelek jebul jumat ngarep. Iki do ne bu yul jagongan." Hihi, tuh kan replay panjang buktinya juga bisa.

Bersyukur ayah tidak menganggapku sebagai yang rewellah, suka komplenlah, nyalah2inlah, dan lah lah yang lain. Frame ayah, kalau memang bisa menuhin request, why not.

Dan, sore di tengah ngobrol sama teman-teman, aku sms: 'Yah, jemput jam setengah 5 ya'. Jawabannya akan seperti apakah, setelah komplenku soal jawaban ngirit. Beberapa menit hapeku berbunyi, dan aku membaca replay: 'Jemput stngh 5? Yo tk jmp stngh 5'.

Hahaha, aku ngakak. Karena muatannya sama dengan jawaban 'yo' tapi dengan kalimat yang panjang. Hehe ayah pinter juga lucu.

Mahbub, Ndari, dan teman-teman jadi pada heran, kenapa ngakak. Setelah cerita, tak ada seorang pun yang nggak ikut tertawa. Mahbub berkomentar: "Iya. Aku juga biasa jawab singkat gitu, dan diprotes Baroroh." Ndari di sela tawa bilang, "Itulah Mars and Venus. Kayak yang di radio itu lho. Lanang wedok karepe mang bedo."

Yup. Laki-laki maunya opo perlune, sementara perempuan ingin mendapat banyak. Bersyukurlah kalau kemudian ada komunikasi dan saling memahami di antara Mars dan Venus. Aku biasa ungkapkan apa inginku, dan alhamdulillah ayah mau dengarkan itu. Dan, begitu pun sebaliknya.
Continue reading...

24 September, 2007

19 comments 9/24/2007 12:02:00 AM

Tentang Ayah

Posted by isma - Filed under



Sejak disapih, Shinfa jadi bisa dekat sama ayah. Sebelum itu, apa-apa harus ibu. Mandi, maem, bikin dot, ngeloni, jalan-jalan… semua sama ibu. Sempat repot juga kalau aku mau berangkat kerja. Perhatian Shinfa masih belum bisa dialihkan, meskipun oleh ayah.

Tapi, sejak disapih ASI, Shinfa sudah bisa kumanthil sama ayah. Kadang lucu juga ngelihat dia jadi buntute ayah. Biasanya kalau libur, trus ayah ngerjain apa gitu, yang bersihin motorlah, bikin kandanglah. Pasti deh, Shinfa nggak mau ketinggalan. Ikut-ikutan ngrusuhi ayahnya.

Satu hal yang membuat aku girang adalah tugas bikin dot di malam hari, secara Shinfa dah nggak nyusu lagi.
“Mimik dot…hiks..hiks,” Shinfa dah merequest minumannya. Biasanya jam 2-3 dini hari.
“Buatin Ibu ya?” aku menawarkan diri.
“Emoh. Buatin ayah…”
Yes-yes! Hehe. Aku bersorak-sorak, sambil mbangunin ayah. “Yah, Abik minta dot.” Ayah cuma menggeliat. Terpaksa, jurus goyang-goyangin badan harus aku keluarkan. “Yaaaah, Abik minta dot.”
“Mbok sana dibuatin!” ayah bersungut-sungut. Dikiranya aku yang malas. Padahal mang iya. Hehe.
“Buatin Ibu ya,” aku pura-pura menawarkan lagi. Biar si ayah tahu ndiri jawaban Shinfa.
Ternyata Shinfa kekeh, “Hwaaaa…. Buatin ayah!” malah sambil nangis. Hehe. Yes. Akhirnya mau nggak mau ayah harus bangkit dari alam tidurnya. Dan aku, aman deh kembali terlelap.

Girangnya lagi, bikin dot ini jadi keterusan pas siangnya. Karena Shinfa nggak mau jauh-jauh dari ibu, akhirnya ayahlah yang dia daulat untuk bikinin dot. Yah, aku sih asyik-asyik ajah. Cuma, kadang ayah jadi sebel ndiri. Kok jadi keterusan. Hm, nggak boleh gitu dong yah, kan bagi tugas.

Tapi alhamdulillah, ayah termasuk orang yang banyak mengalah dan ngerti. Terutama dalam mengasuh Shinfa. Kalau dia pulang lebih dulu dan nggak sampai sore, dialah yang nyuapin Shinfa. Kadang mandiin Shinfa, kalau nggak sama Mbak Uyung atau orang rumah yang lain. Dulu kalau Shinfa ngompol, ayah juga yang sering ngepel. Kalau bakda maghrib, Shinfa suka ngrusuhi ayah yang lagi ngaji. Sekarang mereka berdua lagi gemar-gemarnya ngafalin surat an-Nas. Dan, Shinfa bakal kemekelen pas mbaca: “Minal jinnati…” Tau’ kenapa. Jayus deh hehe…

Ayah juga sudah pinter ngeloni Shinfa. Lucunya kalau lagi tidur bareng, nggak tahu kenapa pasti deh, seringnya posisi tidur ayah-anak ini sama. Misalnya miring ke kanan, jingkrung, atau eteh-eteh. Kalau dah gitu, Teti suka komentar, “Mbak kalau kayak gitu Abik mirip ya sama ayahe.” Ya iya dong, kan ayah-anak.

Dan, kemarin tanggal 23 September, ayah ulang tahun. Pulang sekolah, aku sama Shinfa mbela-belain nyari blek pores mini buat ayah. Nggak ada pesta, cuma doa di malam sepi semoga ayah mendapat kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Mendapat berkah iman, umur panjang, dan rezeki yang halal. Amiin. Sempat juga kasih surprise di malam hari. Ngakunya sih, nggak inget tanggal berapa. Tahu beneran apa bohongan. Secara ayah mang nggak begitu care sama ultah-ultahan. Tapi, tetep, bilang makasih dong buat istri juga puteri tercinta. Love u ayah!
Continue reading...

24 December, 2006

0 comments 12/24/2006 01:34:00 PM

Makasih ya, Yah...

Posted by isma - Filed under


Sehari setelah aku ultah, tiba-tiba jaringan net bermasalah. Gara-gara gempa di Taiwan. Jadi ketunda deh buat berbagi kenangan ultah yang 23 Desember 2006 kemarin. Pas aku genap 28 taon. Hihi sudah tua ya, Mak! Makasih buat Nihayah, Uly, Aan, atas doa dan sapaan ultah kalian. Biar udah ibu-ibu gini, ternyata masih seneng juga ya kalo ada yang care ngucapin met ultah. Hihihi.

Shinfa juga ngucapin ultah lho, buat ibunya. "Met utan taun," gitu katanya, setelah diajari sama bulek n mbak-mbaknya. Dan, karena ultah jadinya aku didaulat untuk nraktir. Murah meriah aja, bakso yang semangkoknya cuma Rp2500. Ples, es krim. Ngomong-ngomong soal es krim, sebenarnya dari minggu kemarin aku sudah pingin banget nyobain produk baru Vienetta (mohon dikoreksi kalo salah tulis...). Tapi, pas mo beli kata ayah, "Ih, mahal!" Waktu itu mang belum jadi beli. Karena pikirku, besok aja deh sekalian pas ultah. Kan kurang beberapa hari gituh.

Eh, taunya pas malam Sabtu, 23 Desember, jam 12-an, pas aku sudah siap mo tidur, si ayah malah pergi keluar kamar. Balik-balik udah bawa bungkus kresek item yang dingin sambil bilang, "Selamat ulang tahun..." Ples cipika-cipiki. "Hai, apaan nih. Kok dingin?" tanyaku pura-pura ndak tahu. Padahal aku sudah nebak, pasti es krim. Hehehe. Ternyata bener. Es krim yang aku impikan. Alah! "Lho Yah, katanya mahal?" tanyaku kemudian. "Kalo punya uang mana ada barang yang mahal." "Apalagi buat istri tercinta," tambahku dalam ati.

Duh, nggak nyangka si Ayah bisa juga kasih surprise kek gini. Makasih ya, Yah. I Love U!
Continue reading...