aku sering mendengar nama budapest dan vienna disebut-sebut. tentu saja oleh teman-teman yang sudah pernah berkunjung ke sana. meski sudah hampir tiga tahun tercatat sebagai pemegang permit belanda, aku tahu tentang kedua kota itu sebatas nama saja. budapest adalah ibukota hongaria, sementara vienna atau wina adalah ibukota austria. aku belum pernah main-main ke kedua kota itu.
sampai pada liburan summer 2018, teman sesama PhD, mas fauzi dan keluarga, mengajak aku sekeluarga untuk berkunjung ke budapest di hongaria dan vienna di austria. letak hongaria dan Austria saling berbatasan. jadi sangat memungkinkan untuk melakukan trip dengan tujuan dua kota itu dalam dua hari saja.
kami membeli tiket untuk keluarga masing-masing, sementara untuk penginapan aku terima bookingan dari mas fauzi. kami berangkat dari bandara eindhoven belanda dengan pesawat menuju vienna, tanggal 3 agustus 2018, pukul 11.00, dan kembali ke belanda tanggal 6 agustus 2018, pukul 10.00. sementara untuk rute vienna ke budapest, memakai kereta dan baliknya memakai bis.
selama aku tinggal di belanda bersama keluarga, ini adalah perjalanan ke luar belanda bersama untuk yang pertama kalinya. so far so good. kakak rewelnya cuma ngeluh capek. kak atha yang cukup merepotkan. ia suka khawatir tersesat dan berkali-kali memastikan akan ke mana, naik apa, dan turun di mana. kalau dik ara, dramanya pas naik pesawat, tidak mau pakai sabuk pengaman dan berujung dengan nangis bombay.
kami bawa satu tas jinjing dan tiga ransel. mestinya bawa koper saja, supaya bisa didorong jadi mengurangi beban bawaan. soalnya aku takut kalau ukuran koper kabinku di luar standard. jadi biar aman pakai tas jinjing saja. tas ini dan satu ransel berisi pakaian, satu ransel lagi berisi makanan dan beras, dan satu ransel kecil untuk dokumen.
karena kami berniat memasak untuk, paling tidak, makan pagi, mas fauzi memastikan kalau penginapan yang dibooking ada dapurnya. lumayan mengurangi biaya jajan karena sebelum berangkat perut sudah diisi dulu. meskipun tetap saja sih, anak-anak cepat lapar karena banyak jalan keliling kota.
ya, kegiatan kami berkeliling kota. menelusuri tempat-tempat dan bangunan yang biasa dikunjungi untuk foto-foto. kalau melihat karakter bangunan di budapest dan vienna menurutku hampir sama. model arsitektur gotik. tapi selain karakter bangunan, tetap ada bedanya. misalnya, stasiun metro di budapest dibangun di bawah tanah, bahkan ada bagian yang membelah sungai. kami harus naik turun tangga yang lumayan curam kemiringannya, sambil angkat-angkat strollernya ara. sedangkan di vienna, kita lebih sering pakai tram.
dan, tentu saja mata uang. di budapest memakai mata uang forint, sementara vienna menggunakan euro. kursnya 1 euro sama dengan 350 forint. jadi meskipun aku pegang 1000 forint, nilainya hanya 3 euroan. sementara harga bahan-bahan relative sama dengan di belanda. akibatnya sering kaget. perasaan pegang ribuan, tapi langsung habis cuma buat beli pampers sama sabun haha.
dua hari menikmati dua kota menurutku cukup, malah kalau kalau kelamaan bisa jadi bosan dan melelahkan buat anak-anak ya. jadi untuk itinerarynya: eindhoven-vienna, ke kota vienna sejenak melihat rumah mozart dan gereja, lalu ke stasiun menuju budapest pakai kereta. sempat terjadi drama karena kami tidak pesan seat, jadi sempat disuruh pindah kursi. di budapest check in di apartment istirahat. hari sabtu kami keliling kota dan menginap malam kedua. minggu pagi kami berangkat pakai bis menuju vienna. setelah check in, sore hari kami keliling kota hingga malam. esok harinya, senin kami kembali ke belanda.
0 comments:
Post a Comment