Begitulah awal suasana potluck edisi conference yang diadakan oleh Indonesian student di Hawaii, dalam rangka ramah tamah dengan mahasiswa indo, malaysia, dan kerabat yang berkunjung ke Hawaii untuk International Graduate Students Conference, February 17-18. Setiap kali ada acara untuk sekedar ketemu, menyambut kedatangan teman, perpisahan, merayakan hari besar, pengajian atau rapat, potluck selalu menjadi aternatif. Sehingga sempat ada seloroh, "Ah, nggak usah masak ah. Nunggu undangan potluck," karena seringnya potluck digelar di Hale Manoa.
Potluck, seperti disebut dalam wikipedia adalah pertemuan yang melibatkan banyak orang dengan membawa makanan masing-masing untuk dishare bersama. Konon, tradisi ini muncul pada abad abad 16 di Inggris, lewat karya Thomas Nashe, seorang penulis skenario. Potluck berarti makanan yang disediakan untuk tamu yang bisa saja datang kapan saja, jadi seolah menjadi "the luck of the pot". Lalu pada akhir abad 19 atau awal abad 20 di US, tradisi potluck muncul yang berarti prasmanan bersama di mana tamu membawa sendiri makanannya, khususnya di bagian barat US. Potluck yang terakhir ini bisa jadi mendapat pengaruh dari istilah "potlatch" atau "luck of the pot".
Untuk potluck edisi conference ini, dua temen dari lantai enam, Ismi dan Rahma, rencananya mau bikin mie goreng dan perkedel. Tapi, itung-itung latihan baking, dari perkedal haluan berubah ke kue lumpur. Sementara, karena kami sibuk membuat lumpia atau summer roll isi tahu, wortel dan udang beserta sambal kacang, dengan sukses mie goreng pun luput dari ingatan. Syukurlah aku bisa menyelesaikan mochi kuah, hasil belajar dari teman Vietnam. Jadi total menu yang kami bawa ada tiga. Selain makanan yang kami bawa dari lantai 6, ada juga pisang hijau khas Makassar, ikan santan, telor balado, sup ayam, mie telor, dan banyak bolu dan kue-kue.
Aku tiba di Hale Halawai ketika acara baru saja dibuka. Setelah perkenalan yang sebentar, kami langsung menyerbu menu yang tersedia. Seorang bule, dengan agak ragu mengambil lumpia. Sepertinya ia sangsi apakah gulungan coklat itu cukup enak di lidahnya atau tidak. Tapi, agaknya rasa penasarannya lebih kuat daripada rasa khawatirnya. Satu gigitan kecil, membuat hidungnya bergerak ke atas, refleks. Alisnya berkerut dengan mulut mengunyah pelan-pelan. Lima detik kemudian, ketika gigitan pertama itu berhasil dikunyah dan masuk melewati seleksi rasa di lidah, spontan matanya membesar dengan gerakan mulut yang semakin cepat, "Oh, my god. It's so goooood," ucapnya kegirangan.
Aku ngakak ketika Ismi bercerita tentang ekspresi bule itu. Aku bisa bayangkan, bagaimana dia begitu terkejut mendapat tendangan lezatnya si lumpia. Sayang sekali aku melewatkan adegan menarik ini semalam. Lebih lucu lagi, ia kembali ke dalam antrian barisan untuk menikmati lagi si summer roll isi tahu. Haha, belum tahu dia kalau kami sudah mengerahkan seluruh tenaga untuk makanan itu. Sampai capeknya bukan main. Sampai rasanya sudah masak tiga hari tiga malam, meski cuma bikin tiga menu makanan. But, it's fun. Tentu, karena tidak setiap bulan potluck edisi conference ini bisa digelar.
13 comments:
hahahaa...aku juga ngakak baca ekspresi bule itu... pasti ketagihan yaa sama itu lumpia. ditunggu cerita2 seru lainnya Mak. oh iya, ikut kontes juga yaa di KEB (OOT) ckckkc
wahhh tampilan pisang hijaunya bagus mbak,pasti rasanya gak kalah deh
Awesome...good job kk
benar2 melaparkan...sun sayang buat bule aja deh hahahaha
kuwehnya enak enaaaaak *lostfocus* :))
ngiler liat makanannya ...nyammm
mmm tampilan makanannya enak enak ...
gak ada nasi ya? *perut Indonesia bgt nih saya.. Hehe..*
Tp sy juga suka bgt sama Lumpia... Gak heran kl itu bule suka emang enak.. Hehe..
Hmmm...maka potluck jadi acara yang sangat ditunggu2 ya Mba Isma. Haduh, itu makanannya bikin ngileeerrr, pengen nyoba buat juga ah;)
gorengannya ntu lo yang bikin menggoda. . . bukan bulenya. . .
makanannya keliatannya enak enak banget n menggoda ya...hehe..
aku aja ngiler liat lumpianya...
kunjungan siang. . ..
Post a Comment