Kalau dulu dia punya andalan katok gendut, sekarang ganti celana leging. Tiap milih pakaian, yang pertama dicari adalah leging. Kalau, nggak nemu dijamin dia akan berlama-lama deh cuma kaos daleman dan celdaman. Aku biarin aja, abis udah capek bujuk2nya. Lama-lama juga bakal pakai baju sendiri. Hihi.
Dia juga sudah bisa mengerti tiap aku mengeluh, misalnya, "Ibu capek, mau tiduran. Adik pipis sama Mbak Uwik ya." Atau, "Ibu eneg sama mienya, adik maem sendiri ya di depan tivi." Dan, dengan tanpa membantah Shinfa mengerti, nggak pake acara rewel. Tapi, beberapa kali masih juga keluar mau enaknya. "Tolongin ibu ya, bajunya dimasukin almari." Dia menjawab, "Masukin ndiri...," dengan wajah sengak, hehehe.
Aku paling seneng kalau lihat Shinfa pulang ngaji, masih dengan baju muslim yang bikin dia jadi kelihatan tinggi dan wis gede. "Walaaah, anakku wis gede." Berterima kasih juga aku sama Mbak Tami, yang sudah menemani Shinfa di rumah, dan banyak belajar dari mbak sepupunya itu. Meskipun jarak mereka tiga tahunan, karena awor dan bareng terus, Shinfa jadi ikut kayak2 sudah SD hehe.
Beberapa waktu lalu, Shinfa dan Tami diajak potong rambut sama Mama Watik di salon. Ceritanya, mereka pengen potong rambut yang sama kayak punya Mbak Veda, sepupu yang lain. Modelnya ya ngebob, gitu. Lurus di bagian belakang, dan dibuat agak naik di bagian tengkuk dengan ujung kanan kiri yang lancip. Kurang lebih kayak yang di poto ini nih. Hehe, kemenyeknya...
buat alas berjalan. Dibuatin sama Pak dhe Gentur.
Kalo Tami sudah ahli, kalo Shinfa masih suka jatoh-jatoh hehe
4 comments:
Duh..Putrinya cantik ya...,salam kenal
waaahh makin pinter aja nih si cantik ;)
walah shinfa kemayune...koyo sapa to? ibune yo?hehe
hehehe Shinfa tambah gede tambah endel, paling nurun ibuk e...
Post a Comment