Seorang sahabat baikku bilang bahwa Oktober adalah masanya patah hati dan luruh. “Siklus para pecinta,” begitu ia bilang.
“Hah??? Yang bener?” aku berteriak, “trus semi lagi kapan?”
“Biasanya akhir Desember... sehari setelah hari ibu…”
“Hahahahahaha,” aku tergelak, begitu tahu tanggal berapa sehari setelah hari ibu. Tanggal 23 Desember. “Makasiiih, makasiiiih, ada yg ingat tanggal semi itu rupanya.”
Tapi, temenku itu malah memegang kening dan berpikir, “Wagu ora yah, bilang, apa sih yang bisa kulupa tentang isma hahahaha.”
Dan kami pun tergelak bersama.
Itu sepenggal obrolan tak bermaksud. Tapi, cukup bermakna untuk mendefinisikan tentang 23 Desember. Sehari setelah hari ibu, sebagai hari semi setelah sebelumnya patah dan luruh. Semi berarti tumbuh lagi, semi berarti mekar lagi, dan semi berarti memulai lagi. Semi tak berhenti pada patah dan luruh dan tak diam pada kalah dan gugur. Dan semi menjadi baru. Hidup baru, harap baru, semangat baru, Isma baru…
HAPPY B'DAY YA...
*Thanks ya, Sav. Untuk makna seminya...
Continue reading...
“Hah??? Yang bener?” aku berteriak, “trus semi lagi kapan?”
“Biasanya akhir Desember... sehari setelah hari ibu…”
“Hahahahahaha,” aku tergelak, begitu tahu tanggal berapa sehari setelah hari ibu. Tanggal 23 Desember. “Makasiiih, makasiiiih, ada yg ingat tanggal semi itu rupanya.”
Tapi, temenku itu malah memegang kening dan berpikir, “Wagu ora yah, bilang, apa sih yang bisa kulupa tentang isma hahahaha.”
Dan kami pun tergelak bersama.
Itu sepenggal obrolan tak bermaksud. Tapi, cukup bermakna untuk mendefinisikan tentang 23 Desember. Sehari setelah hari ibu, sebagai hari semi setelah sebelumnya patah dan luruh. Semi berarti tumbuh lagi, semi berarti mekar lagi, dan semi berarti memulai lagi. Semi tak berhenti pada patah dan luruh dan tak diam pada kalah dan gugur. Dan semi menjadi baru. Hidup baru, harap baru, semangat baru, Isma baru…
HAPPY B'DAY YA...
*Thanks ya, Sav. Untuk makna seminya...