17 April, 2007

9 comments 4/17/2007 09:59:00 AM

Musim PAUD

Posted by isma - Filed under


Mohon maaf, secara tempat tinggal Shinfa mang di kampung jadi agak telat musim PAUD-nya. Padahal di tempat lain malah sudah melahirkan banyak alumni ya hehe. Jadi, kalo dulu sempat binun cari2 tempat main edukatif yang deket sama rumah, sekarang sudah nggak lagi. Soalnya pertama, beberapa minggu yang lalu aku dapat brosur dari pengurus Aisyiyah, soal penerimaan siswa baru untuk playgroup Ananda yang akan dimulai programnya bulan Mei besok. Tawaran yang menarik. Meski sampe sekarang blangko pendaftarannya belum aku isi. Aku sama ayah belum sampe pada kata sepakat, masih dalam tahap perundingan.

Yang kedua, kemarin sore aku dapat undangan rapat, undangan yang jelas2 menuliskan nama IBU NUR ISMA untuk pertama kalinya sejak aku jadi warga Kedung Banteng, soal sosialisasi PAUD juga. *Tuh kan bener2 musim PAUD kan?*

Sebenarnya aku malaaas banget, secara undangannya jam delapan malam. Kebayang kan, seharian duduk ngadep kompi, malamnya masih harus duduk lagi sambil melek membahas sesuatu. Padahal yang namanya di kampung, semua acara dari arisan sampe pengajian pasti deh waktunya malam hari, waktu yang tepat buat melepas lelah. *Itulah kenapa aku sampe sekarang ogah tiap ditawari sama ibu mertua untuk ikut arisan, selain karena yang ikut adalah generasi ibu-ibu berkepala empat ke atas. Waduh!*
Tapi, daripada berdampak negatif *tahulah pokoknya secara aku tinggal di kampung*, aku pun jadi berangkat diantar ayah, tanpa Shinfa, menghadiri undangan sosialisasi PAUD.

“Wah, kok dadi lemu to?” ini komentar pertama yang terlontar buat aku, oleh ibu-ibu yang aku aja gag tahu namanya. *Hehehe…serius nih! Berarti program penggemukan badanku berhasil dunk!*
“Iki sopo to?” ini komentar kedua, secara aku mang bukan artis, jadi gag pernah muncul di infotainment hehehe.

Dan, sosialisasi PAUD pun dimulai. Semula kupikir PAUD yang ini sama dengan PAUD yang pertama. Eh, ternyata beda. PAUD yang ini bersifat informal, karena ortu juga menjadi tentornya. Dikelola oleh masyarakat, dengan menunjuk pengurus dan kader, ya seperti posyandu gitulah. Makanya istilahnya POS PAUD. Waktu belajar barengnya cuma dua jam dalam satu pertemuan, sambil konsultasi ini itu, selebihnya ortu yang berperan langsung di rumah. Keterangan ini disampein oleh seorang ibu-ibu yang dah melanglang buana di dunia per-PAUD-an, malah juga terlibat dalam penyusunan kurikulum PAUD untuk nasional. Ck..ck..ck..ck hebat!

“Gimana, Bu. Setuju mboten diwontenke POS PAUD?”
Diam tak ada tanggapan. Mode on-nya sih kayak pada binun gitu. Hehehe. Terbukti ada yang nyeletuk. “Ibu-ibu niki ming dereng dong.” *Eit, menawi kulo sampun dong lho…hehehe*
Tapi, ada yang menjawab, “Angger wektune ojo esuk aku setuju. Soale nek esuk dinggo golek pangan je!” *sependapat Bu, waktu cari makan kita sama oiy!*
Sementara yang lain nggak berkomentar. Lumayan lama juga lho proses menunggu dalam diam ini. Coba ditanya satu-satu, kan cepet. “Yah, inilah kesalahan pendidikan kita, nggak berani ngomong!” gitu komentar pemimpin rapatnya. *Idiiiih, si ibu…sok jadi pengamat pendidikan ya… jangan-jangan ibu sendiri yang gag pinter mimpin rapat hehehe…*

Dan setelah ditunggu, keputusan pun diambil, kalo POS PAUD jadi diadakan di Kedung Banteng. Sebagai langkah pertama, dilaksanakan bareng Posyandu tiap tanggal 7 per bulannya. Untuk selanjutnya tinggal membuat kepengurusan. Tapi, berhubung sudah malam, para ibu yang bawa balita diperbolehkan pulang duluan. Sementara yang gag bawa, “Kulo suwun nenggo sakentawis nggih…” *alah! Kenapa aku gag bawa Shinfa ya…* Ya udah aku pun bertahan mengikuti kelanjutan rapat biarpun mata sama punggung dah minta tiarap.

Suasana pembentukan kepengurusan lumayan seru juga. Seru saling menyebut nama. Apalagi pas giliran milih bendahara, tiba-tiba Bu Dukuh nyeletuk, “Lha kuwi, Mbak Isma…”
Waduh! Gawat! Jadi bendahara? Walah!
“Sopo to kuwi?” tanya suaminya ibu penjelas PAUD. Again n again, hehehe…wajahku belum semebar ya di kampung suamiku… Maklum, gadis pingitan, new comer, ples ibu karier! *Haiyyyah..!*
“Lha kuwi Ibu Rahmat…”
“Ooo, Rahmat to…”

Aku tersenyum garing, dengan harapan ketidaksemebaran wajahku mengubah keputusan dari jadi bendahara. Eh, ternyata tetep aja. Namaku tetep dicantumkan dalam daftar kepengurusan. Untung aku masih imut, jadi ditaruh di posisi Bendahara II. Hm, kenapa gag sekretaris aja ya… aku kan penulis blog! *Haiiiyyaaah! Hehehe. Harap maklum, mereka belum pernah buka link ini sih…and baca reportase rapat kampung mereka hehehe…*

Yah, aku sih gag papa namaku disangkutin sama kepengurusan POS PAUD. Secara sepanjang empat tahun jalan tinggal di kampungnya ayah, baru kali ini namaku mengudara… *lumayan buat promosi…sapa tahu besok jadi Bu RT hehehehe* Cuma, konsekuensinya itu lho kalo ada acara rapat-rapat, malam-malam lagi, sama ibu-ibu PKK lagi… Hm, bener-bener anugerah di musim PAUD ya… Nggih monggo mawon!

9 comments:

Mom-Aryaka said...

Wah calon ibu PAUD opo sih singkatan PAUD ki gag dhong je....

Nihayatul (Ninik) Wafiroh said...

Dulu di tempatku jg gak ada PAUD (Pendidikan anak Usia DIni), tapi bbrap bulan lalu (tepatnya stlh aku di Hawaii), berdiri PAUD. Aku pun mengenal kata PAUD dari dedek MIrza hehe. CUman dedek gak mau sekolah PAUD, habis katanya mainan di PAUD gak boleh dibawa pulang he2. Wah Ismah, harusnya ibu2 dikampungmu dikasih photo copian majalah Tempo yang muat profil kamu itu lho, or kasih link web sitenya M-TV yang nampangin wajah kamu. Masak orang yang sudah masuk TV aja pak DUkuh enggak tahu hehehhe. Gak care tuh pak dukuh kamu.

Toko Fiara said...

daritdi ngomongin PAUD melulu.. aku aja tau singkatan PAUD dari komen bu Ninik.. piye tho?
makanya kalo rapat2 or acara mending bawa anak biar jadi alasan sejatih..

mamoy said...

oooooh itu toh singkatannya... gak mudeng hehe... ayo yg rajin ibu rahmat ikut PAUD nya biar jadi seleb beneran hihi

ratnaningsih said...

*komat-kamit* doain biar jadi bu er te. aminnnnnnnnn

bundanya i-an said...

wah selamat ya jeng... dapat posisi penting tuh... he..he... bentar lagi juga naik jabatan dan cepet terkenal he..he...

Anggorowati said...

Bu.., PAUD itu apanya BAUD? hehehe.. asli saya belum kenal istilah itu :D ndeso yaw? hihihi....

salma said...

Hhehe.. baru tau juga ada PUAD, kirain tadi nama pak lurah :p

Anonymous said...

oalah... jadi PAUD itu sejenis & mirip playgroup di tempat ameera sini ya.. baru tau lho aku ini.. :)
selamat posisinya yo jeng Isma...