14 January, 2019

8 comments 1/14/2019 03:53:00 PM

Coba Pakai Menstrual Cup

Posted by isma - Filed under , , ,

pertama kali tahu tentang pembalut berbentuk cup ini lewat iklan di fb. lalu aku iseng-iseng cari tahu, benda apakah itu, gimana cara pakainya, dan lain sebagainya. setelah lihat youtube dan membaca review juga penjelasan tentang menstrual cup, kesan pertamaku, hmmm ... dengan ekspresi mikir berat haha. sepertinya aku belum berani deh, dan mundur.

tapi, perubahan tiba-tiba terjadi. pas aku pergi ke kruidvart, swalayan serbaneka barang, aku menemukan menstrual cup. aku timang-timang, beli nggak ya, beli nggak ya. dan keputusan akhirnya, aku pun mengambil satu dan aku bayar ke kasir. harganya 22 euro. aku pikir, nggak ada salahnya kan mencoba :)

sebenarnya yang membuatku tergerak untuk mencoba adalah karena aku merasa bersalah setiap kali mens harus pakai pembalut sekali pakai. aku sudah punya pembalut yang bisa dicuci sih, tapi ribet karena habis pakai harus nyuci dan ngeringin. padahal di leiden sini, susah sekali matahari. akhirnya ditaruh di pemanas, dan beberapa kali meninggalkan bekas coklat pada bagian dalam pad karena kelupaan :D sedangkan, menstrual cup ini nggak ribet nyucinya. karena terbuat dari silicon, jadi nggak meninggalkan bekas darah yang harus dikucek. tapi persoalannya adalah pada cara pakai. ini yang bikin aku agak was-was.

hari untuk memulai pemakaian cup ini akhirnya tiba juga. langkah pertama, aku ulangi lagi melihat video tutorial pemakaian cup di youtube. jadi, aku harus melipat dua ujung atas cup, lalu mendorong satu bagiannya ke dalam supaya bagian atasnya bisa berbentuk kerucut. lalu bagian tekukannya ditahan pakai tangan sebagai pegangan ketika memasukkan cup ke dalam lubang tempat keluarnya darah menstruasi.

langkah kedua, praktik. aku masuk ke toilet. rasanya kayak mau perang aja, tegang haha. tapi, pesan videonya, jangan tegang, relaks. terutama saat memasukkan cup. supaya otot-otot lentur jadi bisa mudah masuk. aku sengaja mulai pakainya malam hari sebelum tidur. biar nggak ngerasa lagi pakai cup. percobaan pertama, lipatan cupnya lepas. jadi kurang pas. lalu aku coba lagi, dan berhasil. cuma aku nggak berani mendorong agak ke dalam. takut hehe.


cup sudah berhasil aku pakai. rasanya, memang risih. karena ada sesuatu yang mengganjal. aku berjalan jadi kayak habis melahirkan. duduk pun juga begitu. pas berbaring mau tidur juga demikian haha. aku tegang. tapi, aku kembali teringat untuk mensugesti diriku supaya rileks. tenang. everything will be okay. hingga akhirnya aku tertidur.

pagi harinya, hal pertama yang aku lakukan adalah ke toilet. aku coba raba-raba ujung bawah cup. mana ya, mana ya. ahh ini dia. haha aku lega. ternyata cupnya masih ada. aku tarik ujung bawahnya yang kecil panjang keluar. berasa seperti kesedot. pada waktu mau mengeluarkan, aku sambil sedikit mengejan, begitu petunjuk tutorialnya, dan berhasil. aku buang isi cupnya ke dalam toilet, dicuci pakai sabun, dikeringkan, dan siap aku pakai lagi.

waktu itu aku masih takut untuk memakai cup di siang hari. karena harus naik sepeda ke kampus kan. kalau pakai cup, mengganjal nggak ya. tapi, ternyata tidak mengganggu. bahkan seharian pakai cup, jadi berasa kayak nggak sedang mens. kenapa? karena cairan darahnya ada di dalam cup. nggak kayak sebelumnya membanjir di dalam pembalut yang bersentuhan dengan kulit kita. buang air kecil juga jadi nyaman. mau berapa kali juga bisa, tanpa harus bolak-balik ganti pembalut seperti biasanya. cuma pesan tutorialnya, sebaiknya tak membiarkan cup di dalam lebih dari 12 jam dalam sekali pemakaian. dalam praktiknya, kalau pas lagi banyak darah keluar, mungkin sekitar tiga jam isi cup perlu dibuang.

aku pakai cup baru dua kali mens. dan makin sering dipakai, jadi makin terbiasa dan rileks. terus, enaknya pakai cup, meskipun darah banyak keluar dan aku gak sempat membuang isi cup karena tidur, darahnya nggak sampai mengotori baju atau sprei. mungkin karena darah tidak mengalir ke samping atau ke belakang seperti kalau pakai pembalut. enaknya lagi, aku bisa bye bye sama pembalut sekali pakai :)

8 comments:

Siti hairul said...

Mbak, akhirnya aku dapat review ini. Ada saran ga mbak merk apa yg bagus kalo di Indonesia. Aku sementara ini pake menspad tapi masih khawatir takut bocor. Pengennya sih hidup lebih go green gitu mbak. Nuwun ya sharingnya

Efi Fitriyyah said...

Ngebayangin kagok dan ngeganjalnya itu lho aku masih maju mundur mau pake ini. Mana takut ga presisi alias pas hihihi... Ternyata ga bikin tembus ke celana, ya? Suka sebel kalau pas bangun tidur nemu bercak darah di sprei

Rahmi Aziza said...

Belum berani euy pakai ini. Selama ini pakainya pembalut kain jadi ga langsung buang.

Yosa Irfiana said...

Hallo mbak, salam kenal ya.

Aku belum pernah coba menstrual cup. Rasanya sama, antara takut, dan kadung nyaman sama pembalut. Beberapa temen juga sudah mulai berpindah ke Mestrual Cup. Cuma aku masih meyakinkan diri dan nunggu pengalaman orang-orang yang berhasil dulu hihihi. Btw, masih sharingnya ya :)

Tira Soekardi said...

wah malah abru tahu aku

Eva Sholihah said...

Wah saya baru tahu Mbak ada yang beginian..
Ya ampun, kok saya kudet banget kesannya 😂.
Tapi jadi penasaran dan pengen coba.

Irra said...

Hai mbak. Salam kenal. Aku bacanya kok sambil meringis geli ya. Entahlah, rasanya kayak ada yang ganjel aja gitu. Tapi engga begitu ya? Jadi kalau pake si menstrual cup ini darah haid tetap tertampung ya? Dan gak ada istilah bocor? Tahu penuhnya gimana mbak?

isma said...

@siti hairul
salam kenal mbak. wah maaf, saya kurang tahu juga kalau di Indonesia. saya kebetulan nemunya di leiden, merknya Organic Cup. malah kata teman ukurannya macam-macam diameternya.

@Efi Fitriyah
pernah juga mbak tembus ke celana, karena pas banyak-banyaknya tapi gak sering-sering dibuang hehe. awalnya emang ganjel, tapi setelah beberapa kali pakai jadi terbiasa mbak.

@rahmi aziza
iya mbak, rata-rata teman-teman saya belum berani pakai hihi, jadi pakainya menstrual pad

@Yosa Irfiana
halo mbak, salam kenal. saya juga maju mundur mbak hehe, tapi akhirnya nyobain juga, soalnya sudah kadung dibeli :D

@Tira Soekardi
hihi iya mbak, saya juga sempat mikir, ini gimana makenya ya

@Eva Soleha
monggo mbak, silakan mencoba hehe ntar kita bisa sharing pengalaman

@Irra
lima menit pertama biasanya masih kerasa mbak, tapi dipakai bergerak si cupnya menyesuaikan biasanya, jadi masuk pelan-pelan. kalau masuknya sudah pas, jadi nggak ngganjel lagi. kalau penuh biasanya ada rasa becek gitu, dan kalau kepenuhan mblubernya ke celana. jadi supaya gak mbluber, tiga hari pertama haid kudu sering dibuang. biasanya bersamaan buang air kecil ke toilet, per tiga jam, ditarik dikeluarin cupnya, setelah dibersihin dipakai lagi.