kelahiran baby ara memang menjadi pengalaman melahirkan yang ketiga bagi saya. tapi meskipun ketiganya lahir normal, setiap kelahiran ada kisahnya sendiri-sendiri. demikian juga dengan perawatan bayinya, apalagi karena kali ini melahirkannya di belanda. segala urusan perawatan bayinya tentu saja berbeda dari dua pengalaman saya sebelumnya merawat kak abiq dan kak dek atha.
ara lahir tengah malam setelah melewati perjuangan induksi sepanjang hampir dua hari sebelumnya. ketika akan memutus tali pusar, dokter mempersilakan salah satu di antara saya dan teman-teman yang menunggui persalinan untuk memotong. buatku ini hal baru. karena pengalaman bayi kak abiq dan kak dek atha, bidan yang melakukannya. semula dokter mempersilakan saya, tapi posisi saya tidak memungkinkan untuk memotong tali pusar. "coba desty, kamu yang potong," saya meminta seorang teman. meski agak ragu, desty pun memotong tali pusar ara.
sebelum melahirkan, saya sempat bertanya tentang ari-ari. saya bilang, kalau di Indonesia, ari-arinya kami masukkan wadah khusus yang terbuat dari tanah liat lalu dipendam di tanah. jawab bidan, di sini tidak ada tradisi itu. plasenta dibuang, tentu sesuai aturan medis yang berlaku. saya tidak bertanya detil lagi, bagaimana dan ke mana membuangnya. lagi pula, saya pikir, andai ari-ari mau dipendam di belakang apartement, bisa jadi malah menimbulkan masalah baru. karena tanahnya juga bukan milik saya, haha nanti malah kena pasal, repot!
ara dibiarkan di dada saya untuk beberapa lama. ia menangis dan saya mendekapnya. kulit kami bersentuhan. rasanya lega sekali. hilang semua penat dan lelah menggendong perut besar selama 9 bulan. kemudian perawat memindahkan ara dan meletakkan di meja ganti. ara tidak dimandikan. badannya dilap dengan kain untuk dikeringkan. perawat memakaikan popok celana, jamper, lalu setelan kaos lengan panjang dan celana, serta penutup kepala. setelah saya susui, ara ditidurkan di box berselimut hangat. tidak dipakein gurita atau dibedong. tidak juga memakai minyak telon, bedak, atau minyak wangi. ara tertidur lelap, sementara perawat yang lain mengganti sprei bed dan selimut. saya bisa tidur sampai sekitar pukul 5 pagi.
esok hari sekitar pukul 10.00 kami pulang ke apartement diantar teh meira pakai mobil. saya lupa apakah pada hari itu kraamzorg sudah datang, atau keesokan harinya. harus membuka buku laporan kraamzorg dulu ini hehe. tapi begitu ia datang, ia bertanya, apa saja yang bisa saya kerjakan? saya bilang, "saya tidak tahu. bagaimana biasanya saja." akhirnya ia sendiri yang menentukan dengan terlebih dahulu bertanya apa yang saya butuhkan. biasanya ia akan membuatkan air lemon hangat, jus buah, atau irisan buah untuk aku sarapan. lalu menyapu lantai dengan vakum, sambil memasukkan cucian ke mesin. atau kadang ia akan pegang ara, dan menyilakan aku untuk istirahat atau tidur.
kraamzorg akan melakukan pengecekan kondisi ibu, suhu badan dan bekas jahitan. lalu akan memeriksa juga suhu dan kondisi bayi. ia bertanya detil, seperti, berapa kali minum asi, berapa kali BAB dan pipis yang sempat bikin saya senewen. lha kan pakai diapers, gimana caranya tahu ia pipis berapa kali? haha. pokoknya detil. lalu akan ia catat dalam buku diary kraamzorg. ia tidak memandikan ara setiap hari. tapi dua hari sekali. kalau cuaca panas, ara malah cuma pakai jamper lengan pendek, tanpa celana atau kaos kaki. sementara penutup kepala, harus terus dipakai. katanya melindungi bagian ubun-ubun. cara ia menggendong ara juga enteng banget. tidak seperti di indonesia yang harus ditidurin cara gendongnya, kraamzorg menggendongnya dengan tangan satu, atau ditaruh di pundak.
selain kraamzorg yang datang selama satu minggu setiap harinya, pengecekan rutin juga dilakukan oleh bidan dan petugas centrum voor jeugd en gezin atau bagian tumbuh kembang anak. kita tidak usah bingung bagaimana menghubungi mereka. karena sistem data di belanda sudah terkoneksi satu sama lain. karena kita juga sudah register ke gementee, data kelahiran ini akan bisa dilihat juga oleh instanti-instansi terkait. jadi tinggal tunggu di rumah, mereka akan menelpon kita satu per satu. siapa, dari mana, kapan akan datang, dan akan melakukan apa. saya tidak tahu apakah semua ini gratis atau tidak. karena kalaupun bayar, sudah diurus langsung ke asuransi hehe.
bidan akan mengobservasi terutama kondisi ibu. sementara petugas atau perawat dari centrum voor jeugd en gezin lebih banyak berhubungan dengan bayi. pertama, seorang petugas datang mengambil darah ara. tujuannya untuk deteksi dini kemungkinan ada penyakit bawaan. ini pun sebelumnya saya ditanya, apakah saya mengizinkan? saya bilang, silakan. dan nanti jika ada masalah mereka akan menghubungi saya. sampel darah yang sudah diambil harus kita kirimkan ke alamat tertentu yang ditunjukkan oleh petugas. ia juga melakukan test pendengaran dan penglihatan ara. ia membawa alat cek yang ditempelkan di telinga. alat itu akan mendeteksi apakah pendengarannya baik atau ada gangguan. ara dapat testnya sebanyak dua kali karena pada test pertama belum bisa terdeteksi. ini mungkin terjadi karena telinganya masih kotor barangkali sisa-sisa dari kotoran yang dibawa ketika lahir. tapi pada test kedua pada hari yang lain, hasilnya positif.
dari centrum voor jeugd en gezin juga akan menghubungi kita terkait imunisasi dan pemeriksaan rutin bayi. mereka akan memberikan buku sehat untuk selalu dibawa ketika kontrol, dan juga kartu imunisasi yang dikirimkan oleh pemerintah kota ke alamat apartement kita. setiap kali kontrol buat janji, dan harus ditepati. kalau tidak, akan kena denda :) untuk pemeriksaan awal, ada seorang perawat datang ke rumah, menjelaskan tentang konsep tumbuh kembang anak yang baik, mencakup aspek ekonomi, kesehatan, psikologis, dan sosial. kita bisa berkonsultasi apa pun berkaitan ketiga aspek itu.
setiap satu bulan sekali saya memeriksakan kesehatan ara ke centrum voor jeugd en gezin. berselang, jika bulan ini konsultasi sama perawat, besoknya sama dokter. kadang pas jadwalnya imunisasi, kadang tidak. BB, lingkar kepala, dan panjang ara diukur. dokter juga memeriksa semua aspek kesehatan bayi, misalnya, kecenderungan penglihatan, jika tidak center, maka arah meletakkan kepala ketiga tidur atau menyusui harus diseimbangkan. saya juga ditanya-tanya tentang keadaan di rumah, "are you happy?" "do you have enough sleep?" dll.
mereka tidak memberikan resep obat atau vitamin. malah pernah ara sedang flu berat, cuma dikasih cara tradisional dengan menggunakan bawang merah haha. waktu ara panas karena cacar dan saya telpon huisart untuk bikin janji, bukannya hari itu juga dikasih waktu tapi dikasih jadwal empat hari kemudian. dan ternyata tanpa obat apa pun, cacar ara bisa sembuh dengan sendirinya. paling banter obat andalan dokter di belanda adalah parasetamol. sama seperti ketika usai melahirkan, saya cuma dikasih parasetamol untuk menghilangkan keluhan nyeri apa pun. makanya jangan heran, kalau beberapa teman selalu membawa obat-obatan pasaran di indonesia untuk bekal di belanda hehe.
jadi sejauh pengalaman saya, merawat bayi di belanda itu mudah-mudah saja. segala hal sudah ditangani dengan baik dan sistematis.
0 comments:
Post a Comment