31 January, 2015

6 comments 1/31/2015 05:41:00 PM

the Netherlands Diary

Posted by isma - Filed under , ,
di depan hotel do deoleon leiden

catatan harian yang saya tulis di facebook selama saya di belanda, saya repost di blog. seru juga bacanya ...

hari pertama, 5 january 2015
berangkat dengan air asia dari jogja ke malaysia sangat menantang perasaan, setelah peristiwa kecelakaan air asia sebelumnya. tapi, ini menguji kepasrahan dan keikhlasan menerima apa pun yang terjadi. hikmahnya lagi, di dalam pesawat tiada henti baca shalawat.

ada teman yang bilang, kenapa ambil rute yang jauh untuk ke amsterdam. haha saya juga tidak tahu kenapa bisa memutuskan demikian. jadi sebaiknya tidak usah ditanyakan. daripada mengumpat dan menyesali keputusan, lebih baik menikmati dengan riang gembira. alhasil, di KLIA-2 saya bisa menemukan rest area buat penumpang yang kemalaman di bandara. saya juga tahu KLIA dan KLIA-2 itu berbeda haha ya iyalah. saya juga tidak merasakan capek berlebihan, nah yang ini kayaknya efek food combining, catet! saya menghindari roti dan makanan berbahan tepung yang akan memicu sakit kepala saya. meskipun kemakan juga sedikit haha dan sedikit merasakan sakit kepala.
tapi secara keseluruhan, perjalanan hari pertama menyenangkan!

hari kedua, 6 january 2015
pukul 5 saya sudah menunggu kereta dari KLIA-2 menuju KLIA untuk flight ke Pudong International Airport. ini pengalaman pertama untuk check in di KLIA. di e-ticket saya tertulis maskapai china southearn, tapi saya tidak menemukan counter bernama maskapai ini. saya bertanya ke petugas, ternyata dioperasikan oleh malaysian airlines. lagi-lagi, perasaan saya jadi deg-degan. teringat peristiwa-peristiwa sebelumnya. lagi-lagi, saya juga pasrah dan banyak membaca shalawat.

begitu tiba di pudong, saya bersyukur sekali. saya juga senang, mas herry, alumni hawaii yang juga dapat beasiswa ford berkenan bereuini meskipun jarak bagian china yang ia tempati sekarang lumayan jauh dari pudong. i really appreciate it. sayangnya, akses wifi di pudong terbatas. di dalam airport masih bisa, tapi email saya untuk mas hery mengabarkan saya sudah sampai dan mendapat permit untuk keluar airport, ternyata gagal terkirim. saya tidak sadar kalau gmail, google, facebook tidak bisa diakses di china.
bersama mas herry, IFP alumni dari Pontianak
perjuangan pun dimulai. saya tidak tahu bagaimana harus menghubungi mas hery hehe. lucu sekali. padahal sebelum ada internet dan hp kita ya seperti ini ya. saya coba kirim sms dari nomor em3 roaming ke nomor mas hery sepertinya terkirim tapi tidak berespon. akhirnya saya menuju ke meeting point di KFC antara terminal 1 dan 2 dekat meglav station. harapan saya muncul ketika KFC ternyata punya free wifi. saya optimis persoalan komunikasi akan teratasi. namun sayangnya, untuk login harus pakai nomor lokal. duh, rasanya menikmati pop corn ayam dan sup hangat di sore yang dingin itu jadi tidak enak di lidah. sambil saya menatap lalu lalang orang berharap salah satunya adalah mas hery. haha ini lucu sekali. saya juga berputar ke area KFC yang lain, sambil mengamati orang-orang yang semuanya bermata sipit. saya malah jadi suka melihat jaketjaket tebal dan sepatu boot yang dipakai para perempuan yang saya jumpai. ooh cantik-cantik.

merasa tak ada yang bisa saya lakukan, saya memutuskan kembali ke airport. ketika di depan gate saya ditawari hotel, saya iyakan saja. daripada lelah di bandara dan tidak bisa baca paper, pikir saya. harganya relatif murah 200rb/malam. tapi saudara, ternyata cerita belum berakhir haha. tiba-tiba keajaiban terjadi. saya dapat sms dari nomor simpati punya mas hery. aihhh, saya langsung bilang, "bisakah menunggu sebentar, kawan saya akan menyusul saya di sini," kepada petugas hote yang akan mengantar ke shuttle. ia dengan baik hati mau menelpon nomor mas hery.

kami menunggu, beberapa menit berlalu. si bapak sudah tidak sabar dan berkali-kali mengatakan untuk segera ke hotel karena sudah ditunggu shuttle. saya tak kalah kekehnya untuk menunggu. entah kesal entah punya urusan lain, si bapak mengajak saya kembali ke counter di depan gate. ahh, saya putus asa lagi ketika akan sms mas hery pulsa saya habis. sepertinya habis kemakan roaming waktu saya terima telpon dari portal KBR yang minta waktu untuk interview haha ini juga lucu. kenapa juga saya angkat telpon ya.

"beli nomor lokal saja, nanti bisa wifi," saran si bapak. okay, let's try. saya beli juga nomor china, sebuah keputusan yang saya sesali haha karena tetap saja saya tidak bisa sms mas hery yang pakai nomor simpati. harusnya, saya kembali ke dalam airport supaya bisa dapat wifi gratis dan kirim email pakai yahoo. haha ini saran saya setelah pengalaman ini. sampai di sini, saya merasa bahwa endingnya sudah jelas. "mari antar saya ke shuttle," kata saya. dan selang beberapa menit, telpon si bapak berbunyi. dari mas hery. haha ini kejaiban. dan bisa ditebak, akhirnya kami bisa bereuni juga sore itu.

selain pengalaman lucu itu, saya juga jadi tahu jika pesan online tiket, penting untuk memperhatikan maskapai tersebut dioperasikan oleh siapa, untuk memastikan apakah bisa check in through atau harus check in di setiap flight. di pudong, saya harus check in lagi, di terminal 2, padahal shuttle menurunkan saya di terminal 1. haha olahraga pagi. pasti teman-teman juga akan bertanya lagi, kenapa pilih rute panjang? haha sudah sudah. saya enjoy. saya meneruskan perjalanan dengan KLM menuju amsterdam, kurang lebih 11an jam. saya tidur saja sepanjang perjalanan, dan tetap menghindari tepung terigu. pukul 5.30 waktu amsterdam saya tiba, dan mbak erna yang juga alumni ford sudah siap menunggu.
tetap semangat!

mbak nana, juga IFP alumni dari Solo

hari ketiga, 7 january 2015
amsterdam menyambut saya dengan suasana sorenya yang dingin. tapi berubah menjadi hangat dengan sambutan dari mbak nana *peluuuuk*. kami naik kereta menuju leiden station dan mampir ke jumbo untuk beli buah-buahan. saya senang sekali harga buah-buahan mahal di yogya seperti plum dan kiwi dijual murah di sini. ya namanya saja buah import. jadi tidak ada alasan untuk tidak sarapan buah.

leiden kota yang cantik. bangunan di kanan kiri jalan seperti jajaran kastil dalam cerita-cerita tentang puteri. pengguna sepeda lebih banyak dari pemakai kendaraan mobil atau motor. mereka mengayuh sepeda di tepian jalan, seperti menelusuri hamparan kanal yang melekuk-lekuk bagian kota. saya tiba-tiba seperti masuk ke dalam negeri dongeng, tengah menarik koper melintasi jembatan-jembatan kanal berdesain klasik menuju hotel de doelen. hotel dengan tangga naik berkarpet merah yang curam, kata mbak nana, tipikal bangunan belanda. kamarnya, menurut saya seperti kos-kosan. lebih luas sedikit dari kamar saya di hale manoa. tapi, malam ini saya senang karena bisa beristirahat dengan nyaman

hari keempat, 8 januari 2015
workshop dimulai. modelnya, paper kami direview dan dikomentari oleh penulis yang lain. lalu kami meresponse komentar dan pertanyaan dari reviewer atau peserta diskusi yang lain tentang paper yang kami tulis. persis seperti kelas seminar di UHM. ada 9 paper yang kami diskusikan, dan saya merasa tersanjung "bayi mungil" saya yang berjudul "destabilizing male domination: building community-based authority of indonesian female ulama" direview dan dikomentari oleh pak martin bruinessen dan ibu mirjam kunkler dari princeton university yang juga program committee.

saya terpesona oleh review pak martin, sangat detil dan argumentatif. bahkan beliau dengan fasih mengartikulasikan gagasan yang saya maksud dengan struktur yang lebih baik. haha reviewnya jauh lebih bagus dari paper yang saya tulis. of course lah! demikian juga bu mirjam. tapi, saudara, pertanyaan mereka lumayan complicated dan lebih pada konsep-konsep yang saya pakai dalam paper, misalnya solidarity, gender equality dll. belum bombardir pertanyaan dari penulis yang lain. ooh, menjadi penulis paper pertama yang dibahas mungkin enak karena bisa bebas duluan, tapi wow energy mereka masih 100% dan saya sempat kuwalahan. haha. batin saya, ampun pak dan bu. saya beginner dan baru selesai s2 kemarin dengan skor bahasa inggris yang jongkok.

tapi, saya senang sekali dengan pak martin. profesor yang sangat humble. waktu break dan saya baru selesai ngobrol dengan teman dari thailand, pak martin mendekati saya. "saya senang sekali dengan paper kamu. saya juga senang kamu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan baik," ucapnya sambil mengangkat tangannya yang terkepal. duuuh, rasanya luruh sudah semua beban berat dalam pikiran dan perasaan saya. ini kalimat yang memotivasi sekali. begitu juga malamnya ketika dinner, pak daniel bilang, "saya kira dari semua paper, paper kamu secara langsung fokus pada topik yang kita sedang diskusikan, yaitu menyoal otoritas perempuan. dan ini bagus sekali."

terlepas dari hanya sebatas motivasi atau lebih dari itu. pesan yang saya ambil adalah, bahwa tidak semuanya buruk, ada bagian-bagian dari hasil jerih payah kita yang harus kita apresiasi. kita harus fair dan menghargai diri kita. kalau kita saja tidak menghargai diri sendiri, bagaimana dengan orang lain. betul?

workshop KITLV on female authority

hari kelima, 9 January 2015
saya membaca paper daniel, tentang makam wali perempuan di aceh. ia menulis bahwa karomah bisa diturunkan melalui jalur matrilinel, tidak hanya patrilinial. ia menulis dengan gaya ethnograpic, yang menurutnya, artinya mendengarkan dengan seksama, mengamati, dan menggunakan bahasa informant, istilah yang mereka gunakan. satu masukan bagus untuk paperku, katanya, gunakan istilah yang berlaku di komunitas atau informant yang diteliti. tidak perlu menerjemahkannya dengan istilah yang kita pakai, misalnya tentang term gender equality.

dalam papernya ia menggunakan istilah keramat untuk kelebihan yang dimiliki wali. saya menjelaskan bahwa waktu SD istilah keramat berbeda dengan karomah. biasanya keramat untuk benda dan tempat dan object lain, sementara karomah untuk wali. ya meskipun di kamus bahasa indonesia, keramat merangkum dua makna kelebihan itu. ya barangkali di aceh kata keramat dipakai untuk kelebihan pada manusia juga object. barangkali.

hari ini hari terakhir workshop. saya senang bisa mereview paper, meskipun ya dengan suara inggris yang pating plekitut haha. saya juga senang dua malam dijamu makan malam dengan menu enak. malam yang lalu kami makan di restoran nepal, everest. malam kedua di restoran makanan belanda. dengan terpaksa saya melanggar FC saya haha. tapi malam kedua saya pesan risoto, nasi jamur. enak sekali.

hari keenam, 10 January 2015
pagi hari saya menuju osdorp, untuk ketemu bu kartini, mama angkat mbakIssac T. 'Kiky' Octaviatie. ini pengalaman seru karena saya salah naik kereta dengan kartu yang tidak cukup uang buat bayar. kata teman saya, kalau pas di atas kereta ada pemeriksaan, mereka akan tahu kalau kartu saya kurang uangnya dan saya akan diturunkan. tapi saya selamat. dari leiden sampai schipol saya tidak membayar. dari schipol saya baru isi ulang kartu dan ambil kereta menuju amsterdam lelylaan. di bawah hujan dan hembusan angin yang kuat saya turun dari term no 17 menuju rumah bu kartini.

saya tak lama di rumah bu kartini, setelah taruh koper, saya menuju amterdam central, bertemu dengan erda, untuk bersama ke volundam dan jalan-jalan sekitar amsterdam centrum. oh, saya baru percaya kalau di amsterdam juga ada copet. dompet saya hampir kecopetan. saya lupa pesan mbak kiki untuk menggendong tas di depan. waktu akan menyeberang, bersama segerombolan orang, saya merasa ada yang membuka ransel saya. refleks saya membalik dan mendapati tas saya terbuka. di belakang saya berdiri seorang ibu-ibu bertopi dengan wajah malu-malu, kami bertukar tatap. saya bersyukur semuanya masih aman di dalam ransel saya. malamnya, saya ikut ke kos erda. rasanya lelah sekali.

bertemu jette, mansooner waktu di India
hari ketujuh, 11 January 2015
pagi hari sebelum ke leiden bersama erda untuk bertemu dengan IFP Ford Fellows, saya menemui Jette, teman monsoon school di India yang juga tinggal di utrecht. paling senang jika bepergian dan bisa bereuni dengan kawan lama. jette sudah menyelesaikan S2-nya, dan sekarang bekerja sambilan di bioskop sebagai ticket seller dan hari ini merupakan hari pertamanya bekerja di bagian cafe bioskop. "jadi saya yang akan membuatkan kopi dan sebagainya," ia bercerita. saya menjawab, "wow, it's fun."

kami menikmati pagi di sebuah kedai kopi dekat dengan tower tinggi. hari itu hari minggu, lonceng gereja terdengar membahana. saya tidak tinggal dekat gereja, jadi mendengar dentuman lonceng merupakan pengalaman baru smile emoticonsaya jadi ingat waktu kami di India, kami ada role play pertentangan antara muslim yang keberatan dengan suara lonceng, dan cristians yang keberatan dengan suara azan. haha ya sekarang saya jadi mengerti kenapa suara lonceng juga mengganggu. tapi waktu itu hanya role play dan tentu saja bisa berakhir dengan win win solution.

jette mengantar saya kembali ke bus station, untuk melanjutkan perjalanan ke leiden. tapi kami mampir dulu ke madurodam, di denhag, untuk melihat miniatur belanda. tiket masuk 15 euro. kami berkeliling, menikmati bangunan-bangunan kecil yang sangat detil, sangat mirip dengan bentuk aslinya. sayangnya anginnya kencang sekali, dan saya merasa seperti berada dalam kulkas haha. gemetar dan kedinginan. dari denhag, kami baru ke leiden, bertemu dengan mbak etty dan keluarganya juga mas yani. malamnya saya kembali ikut ke rumah erda, sambil berharap bisa bertemu dengan pak martin di utrecht. sayangnya beliau sedang sibuk dan akan menuju berlin eson hari.

cantik ya rumah-rumahnya
hari kedelapan, 12 Januari 2015
hari ini saya merasa salah tingkah dan grogi. dalam keadaan capek dan pikiran tidak fokus, saya mengikuti ujian iterview lewat skype. memang, sebelumnya saya pernah mengikuti interview lewat skype untuk pekerjaan, dua kali. yang pertama saya diterima, yang kedua tidak. tapi, kali ini interview untuk training, dan dilakukan oleh native yang mengharuskan bicara memakai bahasa inggris.

saya minta erda dan suaminya masuk kamar haha ketika saya dengar suara panggilan skype berbunyi. mereka ada dua orang, laki2 & perempuan. ada tiga kategori pertanyaan yang masing2 memiliki jatah waktu menjawab yang berbeda. terus terang saya sudah grogi, dan menjawab hal yang mudah pun sudah dipastikan grogi. belum lagi ketika ditanya beberapa studi kasus yang terjadi sepanjanga pengalaman berorganisasi. biyuuh, gampang sebenarnya, tapi saya sudah grogi dan ngomongnya pun belepotan. jadi saya benar2 pasrah wallahu a'lam.

untuk menghargai usaha saya melewati interview, sore hari kami menikmati malam di Utrecht centrum, mencari diskonan atau kortingan. dan sudah pasti, aktivitas ini membuat saya lupa kesedihan karena grogi interview.

hari kesembilan, 13 januari 2015
dari utrecht tempat erda, saya kembali ke osdorp. saya mulai terlatih berpindah dari bis ke kereta, atau dari kereta berganti trem. transportasi di sini terpadu, dan bisa menggunakan kartu yang sama untuk membayar. informasi jadwal juga tersedia online, atau tanya ke bagian informasi yang ada di setiap stasiun. di setiap halte juga dipasang jadwal online, sampai menjelaskan berapa menit lagi bis akan tiba, dan heran saya, jadwal itu selalu (sering) tepat.

sayangnya, biaya transportasinya lumayan mahal. jadi memang harus siap dengan biayanya. sejak di sini, terhitung saya sudah isi kartu 100an euro. karena saya tidak punya kortingan. seperti sekarang saya sedang on the way ke Maastricht dari amsterdam central, biayanya 25 euro. setelah seharian melihat osdorp centrum, malam ini akan bermalam di Maastricht. membolang sampai ujung Netherlands
ibu elly di maastricht

hari kesepuluh, 14 januari 2015
pagi di Maastricht dimulai pukul 10.00. suasananya seperti di yogya pukul 06.00. ibu elly menemani saya ke Maastricht centrum. dinginnya luar biasa. apalagi hujan butiran es turun sekitar pukul 12.00. saya penasaran, dan memang benar yang turun adalah butiran es. siangnya, ganti pak Warren Bender menemani saya ke dreilanderpunkt. ini semacam puncak, tempat perbatasan belanda, belgia, dan jerman, dan bisa melihat kota-kota lewat menara. sayangnya kami tiba sudah sore, jadi tak sempat naik. tapi saya seneng, akhirnya bertemu juga dengan salju, sisasisa.

jelang maghrib saya berpamitan, kembali ke osdorp. kali ini saya beli tiket daagkart seharga 15 euro. lebih murah 10 euro. cuma untuk cek in harus menunggu tepat pukul 18.25, dg menempelkan kartu pada mesin tap, meskipun keretanya sudah siap. lamanya menunggu sampai saya menggigil. harap harap cemas, karena 18.28 kereta berangkat. lucu juga rasanya, berdiri mematung memperhatikan detik pergerakan angka jam. di dekat saya, ada juga dua orang cowok bule ikut menunggu. begitu teng 18.25, aku bersorak, dan salah satu dari mereka bilang, yes finally ... lalu kami buru buru masuk ke dalam kereta. fiuuh!

hari kesebelas, 15 januari 2015
saatnya packing untuk balik jogja. bagaimana semua barang bisa masuk tertata dalam koper orange kecil, tas jinjing, dan ransel. pada beranak nih, jadi harus dilipat rapi. sebaiknya memang tidak perlu bawa pakaian banyak dari rumah, kecuali kalau bepergiannya tidak bawa uang hehe jadi tidak bakalan beli beli.

bu Kartini Mohamad mengantar saya sampai airport. perempuan cantik ini baik sekali, setelah malamnya menemani saya jalan kaki keliling osdorp plen. kami ngobrol dari a sampai z. sampai pada topik tafsir bahasa jawa al-huda yg ternyata banyak dipakai di suriname. sayangnya tafsir yg kata pengantarnya ditulis tahun 1977 ini sudah tidak cetak lagi. saya akan coba kopikan buku tafsir itu juga carikan fasholatan dan tafsir ibriz.

gate F07 sudah dibuka, saatnya melewati pemeriksaan bawaan. saya berdoa untuk keselamatan, kelancaran, keamanan, dan kesehatan saya dalam perjalanan ini. amiin.


6 comments:

Liswanti Pertiwi (PenaLiswanti) said...

Seru bisa kebelanda ya mak...
Semoga sukses dan salam kenal
Liswanti627.blogspot.com

HM Zwan said...

uwaaa...ke Belanda,asik banget ya mak. bangunannya bagus,khas belanda. kebayang kaget waktu dneger loncneg hehehe...semoga sampai jogja dengan selamat ya mak^^
salam kenal... :)

Bintang said...

izmaaa...apa kabar?..lama neh kita gak ngobrol...hehehe

Lusi said...

Senyum terus baca artikel ini. Teman2 & mentor2nya berilmu tinggi tapi menghargai hasil kerja orang lain apapun bentuknya dan semuanya humble. Kaum terpelajar Indonesia harus mencontoh itu.

Diah Alsa said...

Mbak Ismaaaa, asyiiiknyaaa yg bisa jalan2 keliling.. kayaknya postingannya jalan2 mulu ini.

Unknown said...

nice mbak,inspiratif semoga bisa seperti mbak, amin :)