ini adalah perjalanan pertamaku ke luar jawa. terima kasih untuk MSI-SIAP 1 yang memberiku kesempatan ke Makassar, pada 14--17 November 2013. dari jogja, aku naik pesawat transit di jakarta. berangkat sendirian, tiba di makassar pukul 13.00an. aku merasa excited banget. teringat saat-saat backpackeran sendirian di kota-kota di US. hampir sama, aku sebelumnya juga mempersiapkan diri membuat list kira-kira tempat mana saja yang harus aku singgahi, ples makanan enak yang bisa aku coba.
tujuan pertama sebelum ke hotel grand clarion adalah benteng ronterdam yang berlokasi tak jauh dari pantai. untuk masuk benteng, aku diminta membayar retribusi seikhlasnya, demikian juga ketika masuk ke museum kebudayaan islam dan museum kebudayaan bugis, total 15.000. aku menemukan peninggalan kerajaan Bone, dan kerajaan Islam lainnya di sulawesi. sementara di dalam museum kebudayaan bugis, disimpan benda-benda bersejarah terkait misalnya mata pencaharian, adat istiadat, dan benda-benda bersejarah lainnya. yang membuat agak tidak nyaman adalah suasananya yang sepi. hehe jadinya aku sering-sering menoleh ke belakang, takut kalau-kalau ada yang mengikuti.
dari benteng aku naik taksi menuju hotel. beberapa teman yang terlibat dalam training jurnalistik meliput reformasi birokrasi sudah datang. kebetulan, aku jadi ada teman untuk menikmati sop conro khas makassar. rasanya segar gurih. waktu itu aku pesan yang dagingnya dibakar, padahal kata temen yang orang makassar lebih enak kalau yang sop biasa. hehe tapi nurutku ya tetap enak saja. porsinya lumayan gede, jadi kalau bisa habis sama nasinya dijamin kenyang.
setelah dua hari training, aku seperti bisa memperpanjang tinggal di makassar satu hari. kebetulan ada wartawan dari manado yang juga ingin melihat-lihat kota. kami pindah ke hotel yang lebih murah di pinggiran pantai losari. setelah pagi harinya kami berbelanja oleh-oleh khas makassar, sore harinya kami bertemu dengan kawan lama, saipul. aku dan saipul sama-sama menyelesaikan sekolah di hawaii. ia mengajak kami menikmati ikan bakar segar khas makassar. memang nggak ada habisnya ya hehe. ia juga merekomendasikan kami untuk bisa singgah ke pantai dan museum rumah adat yang lokasinya tak begitu jauh dari kota.
pagi-pagi kami sudah siap, mencarter mobil untuk melihat pantai dan museum rumah adat gowa discovery park sebelum ke bandara. kami hanya mempir sebentar, untuk foto-foto dan melihat-lihat. mmuseum rumah adatnya sekilas seperti TMII, hanya tak terawat dengan baik. padahal antik dan cantik bangunan-bangunannya. sayang sekali. sayang juga aku tak bisa berlama-lama, terbatas waktu disusul jadwal penerbangan yang sudah menunggu.
good bye makassar, til we meet again.
0 comments:
Post a Comment