10 August, 2013

2 comments 8/10/2013 05:40:00 AM

Lebaran Tanpa Takbir Keliling

Posted by isma - Filed under
Tahun 2013 ini aku merayakan idul fitri di Bangalore India. Berbeda dengan Umat Islam di Indonesia yang merayakannya pada tanggal 8 Agustus, di Bangalore, idul fitri jatuh pada tanggal 9 Agustus, hari Jumat. Aku berkehendak hati mengikuti lebaran versi Indonesia. Karena buatku sama saja apakah hari Kamis atau Jumat, karena di Bangalore ini aku dan perempuan muslim yang lain tidak bisa mengikuti shalat ied di Masjid. Dengan mengikuti waktu lebaran Indonesia, paling tidak aku bisa ikut merasakan gegap gempita lebaran di kampung, meskipun cuma secara virtual.

Maka pada pagi hari Kamis, 8 Agustus, aku bangun pagi untuk mandi sunnah dan memakai gamis yang aku bawa dari rumah. Meskipun aku tidak melakukan shalat ied, karena tidak ada jamaah, imam dan khotib, aku sudah merasa sedang berhari raya. Aku juga tidak lagi berpuasa pagi itu, dan ikut bergabung dengan teman-teman di dining room untuk sarapan. Jika di kampung halaman keluargaku menikmati menu spesial ketupat opor, di Bangalore menu pagiku cukup dengan idli, saos, dan pepaya.

menu makan pagi lebaran

kue tart lebaran

aku dan ayessa memotong kue

menikmati kue bersama

menu makan siang

acara wisuda

foto bersama

Hari itu kebetulan hari terakhir program Monsoon School. Setelah presentasi grup terakhir, kami mengikuti semacam penutupan dan wisuda. Tapi, ada yang special hari itu. Ketika break time, teman-teman memberikan ucapan selamat hari raya idul fitri dan menghadiahi kue tart untuk dinikmati bersama. Aku dan Ayesha memotong kue itu dan membagi-bagikannya ke seluruh peserta. Sicillia sempat memberiku sekotak coklat dan aku bagi-bagi juga bersama teman-teman. Menyenangkan sekali. Siang harinya, aku menikmati menu opor ayam dengan bumbu ala India dan nasi putih. Menu makan siang seperti hari-hari yang lain. Tidak ada yang berbeda.

Setelah makan siang, kami mengikuti acara penutupan dan wisuda. Edwin, seorang kawan dari Uganda bilang, “Hari ini hari spesialmu ya Isma. Kamu merayakan idul fitri bertepatan dengan hari wisuda.” Aku tertawa. Benar juga, jadi bisa dan mudah untuk dikenang. Usai penutupan, semua teman-teman sudah bersiap-siap dengan acara pulang kampung masing-masing. Dari membeli oleh-oleh, packing, sampai memastikan jam taksi ke bandara. Hal ini tentu saja berbeda dengan suasana lebaran di rumah, suasana lebaran dengan kesibukan menerima kunjungan sanak saudara dan tetangga.

2 comments:

Haya Nufus said...

Eid Mubarak mbak...maaf lahir batin, selamat juga buat wisudanya.. Makanan India itu kaya rempah2nya ya mbak, bumbu2nya lebih berasa..gitu kan?
Salam

isma said...

----> Haya Nufus
Maaf lahir batin juga ... Iya, bumbunya komplit dan berasa banget, sampai temen2 bilang berasa makan jamu hehe ... tapi aku suka dengan biryani India ...