Berkah dari Hawaii ...

setelah tiga hari sampai di yogya, aku sempatkan untuk menulis email singkat ke scholarship adviserku, Dr. Kim Small, pembimbing akademik, Ibu Barbara Andaya, dan mentorku, Jill Takasaki. aku bilang kalau aku sudah sampai dengan selamat, dan akan menulis email lebih panjang jika sudah mendapatkan akses internet yang lebih baik. esok harinya, tiga orang itu mengirimkan balasan dengan kalimat-kalimat mereka yang indah dan membesarkan hati. aku jadi tersentuh.

minggu-minggu pertama meninggalkan hawaii adalah masa-masa yang sulit. atau kalau Dr. Kim menyebutnya sebagai "homesick" akan hawaii. sebelumnya, ketika para senior bercerita tentang rindu hawaii, aku menanggapinya dengan wajar-wajar saja. rindu iya, tapi mungkin tak akan sampai mengganggu pikiran dan mental segala. however, hehe ... kenyataannya memang tidak seperti itu. aku benar-benar mengalami masa sulit, bukan karena aku tak mau pulang lho ya, tapi karena harus mengondisikan diri dengan kehidupan "baru" dan yang lain dari keseharianku di hawaii.

di hawaii aku adalah jomblo dan student, sedangkan di jogja aku adalah ibu dari dua anak, istri, ibu rumah tangga, dan ibu yang bekerja. di hawaii aku tinggal di apartemet yang bersih, dan lengkap fasilitasnya. sedangkan di jogja, aku tinggal di rumah peninggalan orang tua, fasilitas seadanya, dan harus membersihkan sendiri. di hawaii aku menghidupi dan melayani diriku sendiri, sementara di jogja ... so many people ya :( dan masih banyak lagi perbedaan "kebiasaan" antara hawaii dan jogja.

alhasil, ihiks ... jadi merindukan suasana ketika di hawaii. kebiasaan yang cuma ngurus diri sendiri dengan beban kerja yang tidak overload selain masak, belanja, jalan, kumpul berkegiatan bareng teman-teman, sekolah dan ngerjain tugas. kalau capek bisa tidur kapan saja, di kamar yang cuma dihuni aku sendirian. terutama pada saat aku membutuhkan "me- time", mengerjakan pekerjaan pribadi, aktualisasi diri pribadi dan bla bla bla, rasa kangen itu datang membuncah. deeezzzzhhhaaaag!

tapi lama-kelamaan, kurang lebih dua bulan, semua bisa berjalan normal. apalagi dengan banyaknya kesibukan, rindu hawaii jadi tergantikan dengan memikirkan bagaimana satu menit bisa untuk menyelesaikan banyak hal ...

dan sebagai gantinya aku sering banget merasakan sebuah anugerah yang tiada tara ... bisa sekolah di hawaii, mengekpslore alam dan culture amerika, ke las vegas, boston, new york, DC, california, sacramento, berkeley, san fransisco, bahkan ke toronto dan montreal canada, bertemu dan belajar dari banyak teman dari belahan dunia yang lain, so many opportunities ... so many things ... terima kasih ford foundation, ayah, kak abiq dan dik atha, juga keluarga besarku ... terima kasih