Di rumah Shinfa Labieq biasa dipanggil Abiq. Sementara adiknya, Kafkay Natha dipanggil Ata. Biar lebih gampang, disingkat Abata hehe. Miss you all girls ...
Ini cerita dari setelah lebaran. Bersyukur sekarang Abiq sudah biasa menerima telponku, lalu dia akan bercerita setiap aku tanya. Katanya, "Kak Abiq mau belajar Buk." Padahal malam Minggu. "Belajar apa Kak?" Lalu dia menjawab, "Baca, berhitung, sama Iqra." Masuk TK kelas B, Abiq sudah belajar berhitung, penjumlahan dan pengurangan. "Dari angka 1 maksimal angka 10." Aku tertawa mendengar dia menirukan jawaban ayah pakai maksimal segala. "Maksimal apaan Kak?" tanyaku. Abiq cuma diam. "Maksimal itu paling banyak." Dia cuma jawab o.
Lalu ganti bercerita tentang hafalan, kalau besok mau ada lomba hafalan "wailul", atau surat al-humazah. "Kakak sudah hafal kan?" tanyaku karena seingatku sebelum aku ke Hawaii, Abiq sudah mulai menghafal ayat demi ayat dari surat al-Humazah, dan disimak sama ayah. Setelah menjawab, iya lalu Abiq pun melafalkan surat itu dari awal sampai ayat terakhir. Jadi terharu ... "Kakak besok ikut lomba ya, kan sudah hafal." Dan Shinfa mengiyakan.
Obrolan berlanjut ke soal ... "Kakak masih suka nonton TV ya?" Abiq mengiyakan, salah satunya sinetron haha. Pas aku tanya judulnya apa saja, Abiq cuma bisa menyebut satu judul, Sinar. "Lainnya aku lali e buk." Weleh, ini pasti ketularan yang di rumah. Tapi, sejak Abiq kelas B TK, abis maghrib ayah selalu mengajak Abiq untuk belajar dan mematikan TV. Dan good girl, Abiq bisa mengerti kalau abis maghrib adalah waktunya untuk belajar, bahkan biarpun malam minggu. "Kak, bilang sama ayah. Kalau malam minggu kakak gak usah belajar, besok kan libur," aku ngomporin. Kata ayah, "Lha Abiq dewe je yang minta belajar. Yo ben wae to, kok malah dipenging." Ya, maksudku sih supaya Abiq tidak terus-terusan dan ntar pada saatnya harus belajar malah jadi bosan, dan terbebani. "Kita kan bisa ngingetin, malam minggu waktunya main-main semalaman. Belajarnya besok lagi." Dan, ayah diam saja.
Abiq juga biasa bercerita tentang Ata. "Dik Ata ki lucu. Sukanya nggigit sama nggrawut," katanya. Ayah juga cerita katanya Abiq pernah kegemesen pingin gendong, trus nggledak (jatuh). Aduuuh, Nak. Dik Ata bukan boneka hehe. Mentang-mentang lucu, ginuk-ginuk ya. Kadang tengah-tengah telpon sama ayah, Ata suka merebut hape trus ikut nyeloteh nggak jelas. Aku suka sekali. Lucu dan gemes. Trus jadi pengen pulang, nah lho ...
Jadi ingat, pas aku bilang, "Besok kan minggu, kakak libur ..." Lalu Abiq bertanya, "Emang ibu mau pulang po?" Hehe dikiranya kayak aku di jakarta saja, tiap weekend pulang. "Ya belum. Sekolah Ibu kan belum libur. Liburnya besok kalau Kak Abiq liburnya lama, mau masuk SD." Abiq cuma ber-O. "Tahu nggak kak, Ibu di sini kalau pagi juga berangkat sekolah. Tapi jalan kaki, karena dekat. Trus, di kelas ngomongnya pake bahasa inggris." Abiq lalu menimpali, "Gimana itu Bu?" Hihihi, minta contoh dia. Aku jawab saja, "Misalnya, Hai I am Isma. I am from Indonesia, begitu Kak." Abiq pun cuma ber-o.
But, at least semua sudah biasa dan berjalan biasa sampai tiba waktunya untuk bisa berpelukan erat seperti biasanya ...
8 comments:
Lucunya Abiq yahh..Pasti deh bunda kangen banget yahhh....
ibu cepet pulang supaya bisa nonton sinteron bareng hehehe
ya ampyun mantu2ku dah gede juga ya ... Isma, dik Atha mirip Ayahne bngt ya lemu yoan
gek ndang rampung Is, ben kumpul karo anak2, dongaku jeng
uuugh...asyiknya denger celotehan shinfa ya, pasti jadi terobati kangennya
mudah-mudahan rindu terobati. keep spirit.
Kunjungan perdana, salam kenal :)
bun, kapan pulang?? mau oleh2 aahhh....
hihihihihi....
---Bintang
pasti bin, membayangkan doang bisaku hehe
---Lidya
haha dasar emak-emak nih aku ;-)
---Mama Arya
iya nie, para calon mantu sedang tumbuh, sabar nunggu aja ya xixixi. amin, makasih say
---Vera
iya, merindu-rindu buk
---PW
yup, makasih ya pewe
---dina
makasih sdh mampir. salam kenal juga
---Bunda Anggie
taon depan bun. yuk mari, diambil oleh-olehnya di moyudan ya ;-)
Post a Comment