Lagi senang baca-baca artikel tentang kehamilan di sebuah situs. Aku menemukan:
"Suami sebaiknya tidak membuat masalah dalam komunikasi. Jangan membuat emosi istri terganggu, misalnya marah atau bertengkar. Buatlah istri selalu dalam emosi positif. Saat hamil, istri mungkin akan lebih sensitif, jadi suami juga harus maklum. Jangan memancing hal-hal yang bisa membuat istri marah, sedih, dan tertekan karena bisa mempengaruhi kandungan. Suami harus berempati. Misalnya, membantu pekerjaan rumah dan lain sebagainya."
Jadi teringat saat hamil Shinfa. Soal sedikit saja bisa jadi bahan buat marah-marah dan nangis sama ayah. Tidak didengar pas cerita saja bisa bikin tersinggung dan merasa tidak diperhatikan. Apalagi kalau ayah kelihatan acuh dan nggak ngaruhke tentang keadaanku juga adik kecil dalam kandungan. Rasanya, cuma aku seorang yang mengalami capek dan pegal, ngos2an dan sesak napas, tanpa ayah mau tahu dengan kondisi ini.
Pernah juga, seharian ayah tidak ngaruhke aku. Sms-nya hanya berisi jawaban atas pertanyaanku, tanpa ada pertanyaan balik tentang keadaanku. Sepele mungkin karena bisa saja ayah sedang sibuk dan capek. Tapi, tetap saja aku jadi tidak terima dan marah-marah. Untunglah ayah mengerti dan memahami sebab marahku lalu menjawab, "Ngapurane ya...," dan berubah jadi lebih memperhatikan.
Jadi, sebenarnya faktor lingkungan, mulai dari suami dan keluarga, kantor, teman-teman sangat mempengaruhi kenyamanan bumil. Memang sih egois yak, hehe maunya dimengerti dan meminta orang lain mengalah dan mengerti. Tapi, seperti itulah adanya. Tentu saja, bagi lingkungan yang punya empati dan punya maksud juga keinginan yang baik, sebuah kelahiran yang membawa kebahagiaan.
harus memilih
-
ceritanya aku apply dua peluang setelah wisuda dari leiden. peluang pertama
adalah postdoctoral yang infonya dishare sama bu barbara. yang kedua,
peluang...
1 year ago
5 comments:
Mungkin pengaruh hormon juga ya akibatnya emosi menjadi labil kek gitu.
Sinfa mo punya adik ta mbak?
heheh..iya itu sensi perasaan2 hamil kadang ngga kira2 yaa..ngga ada jutrungannya tau2 sebeeell aja ma suami hehehe...kesian bener suami ga tau apapa2 dimarah2in...untungnya suami siaga kudu udah hrs siap dg begituan ya..
btw selamat yaa atas kehamilannya..udah berapa bulan neh...semoga sehat selalu ibu dan bayi inside semoga lancar sampe persalinannya jgn capek2 jenk..hehehe...
Yes 2 All: ENTER!
hmm.. kayaknya betul juga tuh. Kalo diinget2 dulu pas hamil ikhsan aku juga super sensi. si mas untungnya super duper sabar dan maklum jadi ga pernah katut uring2an hehe
wah, nanti kalau saya hamil, saya bolehkan konsultasi sama mbak? saya sudah 8 tahun menikah belum dikaruniai putra/putri. Tetap sabar dan berusaha nich mbak. Makanya sekarang semua pekerjaan saya tinggalkan .. dan memiliki pacar baru, yaitu komputer, dan blog. he he he menghibur agar dunia saya yang dirumah saja tak membosankan. Ilmu tetap masuk dan teman bertambah .. he he
Post a Comment