“Piye Is, kowe isih ngatukan ra?” suara sopran itu menyapa pagiku.
Aku ngakak. Tiba-tiba teringat kebiasaan mudaku *alah!* waktu di pesantren dulu. “Masih, Mbak. Kalau malam jam tujuh aku sudah mapan turu,” jawabku menegaskan. “Tapi, biar ngantukan aku kan pinter, Mbak.”
Kali ini Mbak Mike yang terbahak, dan aku bisa membayangkan pasti matanya yang sipit itu akan semakin menyipit bahkan terpejam.
Dia teman satu bangku waktu aku kelas VI Muallimat Tambakberas. Usianya mungkin dua tahun di atasku. Parasnya ayu. Matanya yang sipit terbungkus kacamata minus. Kulitnya putih bersih. Tinggi, dan aku yang kecil imut ini hanya seukuran bahunya kalau berdiri. Dia keibuan, dan sebagai ibu yang baik tugas rutinnya adalah menjagaku saat aku terlelap ngantuk di kelas, atau membangunkan aku saat Pak Sarmin berkali-kali menyindir aku yang selalu terlelap saat jam pelajarannya.
Aku memang bisa dipastikan akan meletakkan kepalaku di atas meja pas pelajaran Ekonomi, Geografi, dan bahasa Inggris. Tapi, untuk nilai pelajaran yang terakhir aku masih mending. Dibanding ekonomi dan geografi yang di raport aku pernah dikasih 4 alias nilai merah. Sama seperti pelajaran Ilmu Falak yang hitung-menghitung waktu dan penanggalan itu. Pelajaran yang dulu menjadi faknya Pak Zuhdi, yang sekarang jadi suami Mbak Mike. Dan sampai sekarang, jujur saja aku masih harus membuka kedua tanganku, untuk tahu jam 22.00 itu jam berapa. Kebangeten!
Pagi ini suara Mbak Mike menyapaku. Ketika aku baru beraksi dengan naskah dalam page maker. Suara tinggi yang biasa ia pakai untuk melantunkan ayat suci Al-Qur’an dengan indah itu tak akan terlupa oleh telingaku walau jarak waktu 11 tahun tak pernah bertegur sapa. Kehilangan jejak. Seperti juga dengan teman-teman pondokku yang lain. Tapi, pagi itu ada Pak Kiai Abdillah yang berbaik hati mau memenuhi permintaan Pak Zuhdi, suami Mbak Mike, untuk melacak keberadaanku di kampung, di Pekalongan sana. Pak Abdillah yang ternyata betetanggaan kampung denganku, bertemu Pak Zuhdi di sebuah lokakarya di Semarang. Dan, karena kebaikan itu aku dihubungi adikku, untuk ngobrol dengan Pak Abdillah, dan lalu dengan Pak Zuhdi dan Mbak Mike, meski baru sebatas suara dan pendengaran.
“Jadi, Is. Aku nyuruh kiai nyariin alamatmu gara-gara kepentok kangen,” kata Pak Zuhdi yang juga guruku di Muallimat itu. “Koe isih ayu to?”
Aku ngakak. “Ya iyalaaaah,” narsisku keluar.
“Eh, koe saiki wis sepiro, mundak duwur ora?” kali ini Mbak Mike menyahut.
Lagi-lagi aku tertawa. “Isih tetep, Mbak. Imutku awet. Makanya aku awet enom,” balasku nggak tanggung-tanggung. Obrolan pun seketika melompat ke masa-masa lucu dan wagu bareng Mbak Mike dulu. Masa-masa yang menorehkan kedekatan dalam kebersamaan.
Yah, waktu terus berjalan. Kenangan terus berubah. Setiap orang punya jalan dan rencana hidup masing-masing. Jika satu waktu bisa bersama, itu pun karena ada satu persamaan dan kebersamaan yang terikat waktu. Pada saatnya nanti, setiap orang akan kembali pada relnya masing-masing. Aku tidak bisa memaksa Titin, misalnya, adik kecilku, untuk tetap bertahan di dekatku ketika memang waktu itu sudah tidak ada lagi. Meskipun aku coba mengais jalan kedekatan apa pun. Juga, nama-nama yang lain. Hm, akankah kalian juga masih mengingat namaku, dan lalu berkenan memburuku seperti Mbak Mike dan Pak Zuhdi? Owh... senangnya aku!
your support means a lot ...
-
your support means a lot ...
ini sebenarnya hal biasa. tapi, buatku sangat luar biasa. pada saat aku
kehilangan kepercayaan diri, tiba-tiba ada orang ...
5 years ago
8 comments:
Memang kenangan dengan teman or sahabat gak akan terlupakan. Meskipun dah pada berkeluarga.
Aku akan selalu mengingat pertemanan ini Is, walopun kita blom pernah ketemu, tapi serasa deket gitu.
huahahahaha... jadi ternyata ngantukkan yaa...:P
kebalikan donk... kalau aku orangnya susah banget tidur...
hehehehe.... podo ki ambek aku is.... gampang ngantukkan...
Mengenang masa2 remaja/sekolah yang indah memang menyenangkan ya?
wah seneng bgt yah bisa ketemu temen sekolah dulu... kenangan yg tak terlupakan.. dan klo diinget2 pasti bikin ngakak :))
Hahaha ngantukan ya...
Aku pasti ingat dikau, kan ku buru kemana pun dikau pergi bu..he
Kenangan ama temen or sobat takkan pernah terlupakan bun, kadang bikin ketawa, kadang bikn rindu.
haaaaaiiiiiiiiiiii ketemu lageeeeeeee
lirieh://kianlirih.blogspot.com
Post a Comment