ara pun akhirnya masuk PAUD di dekat rumah di jogja sejak 20 july 2019. keputusan ini diambil karena calon mbak yang tadinya mau momong ara di rumah akhirnya membatalkan diri. well, no problem. mungkin masuk PAUD adalah jalan terbaik buat ara dan kami semua.
PAUD tempat ara sekolah jadi satu dengan day care. pagi hari pukul 8.30 sampai pukul 11.00, ara bermain di PAUD. dilanjutkan dengan makan siang, tidur, dan bermain-main di day care sampai jam 4.00 sore. sebelum pulang, anak-anak dimandiin. jadi sampai rumah, sudah ganti baju dan wangi. ara berangkat diantar mbak nurul, ponakanku sekalian berangkat kerja. lalu pulangnya, ara dijemput sama ayah.
minggu pertama, ara masih adaptasi. hari pertama, aku mengantar ara diboncengin mbak tami, adiknya mbak nurul. ara masih malu-malu. tidak mau lepas dari ibunya. mintanya digandeng dan ditungguin pas main di luar. waktu di dalam kelas maunya dipangku. hari itu masih perkenalan, jadi kami pulang lebih awal. pukul 10.00 aku sudah ajak ara kembali ke rumah.
hari kedua, dramanya masih sama. ara masih lengket. aku masih menunggui ara, ikut masuk ke dalam kelas. pukul 11.00 aku minta mbak tami menjemput kami berdua di sekolah. besoknya aku pikir ara mesti mulai ditinggal. seperti pengalaman sekolah di belanda, ara ditinggal sama gurunya. nangis sih, tapi lama-lama ia pun terbiasa.
waktu aku bilang sama bu ayu, guru kelasnya ara, kalau ara akan mulai aku tinggal, ia mengiyakan. waktu itu ara sedang membuat apolo dari plastik dan air. aku perlahan-lahan menjauh dari ara dan berhasil sembunyi. ara yang kemudian menyadari ibunya sudah berlalu langsung menangis.
"nggak papa, ara nangisnya cuma sebentar," lapor bu ayu esok harinya lagi. artinya, ara sudah mulai mengerti, ia akan di sekolah bersama bu guru saja, tanpa ibu. kali ini aku meninggalkan ara tanpa sembunyi-sembunyi. "ibu pulang dulu ya," kataku. ara geleng-geleng. tapi, tetap aku tinggal. ara cuma menatapku sambil menangis. ia tidak berlari mengejar atau tantrum. dan biasanya tak sampai lima menit dia sudah berbaur, bermain dengan teman-temannya.
hari berikutnya ara mulai diantar mbak nurul. sejak pagi ia tampak semangat untuk berangkat ke sekolah. waktu aku bilang kalau mulai hari ini diantar mbak uyung, ia mengangguk. dan hari itu menjadi hari pertama ara ke sekolah tanpa drama tangis. "pas sampai, ara langsung ke gurunya. nggak nangis nggak apa," cerita mbak nurul. aku senang bukan main.
0 comments:
Post a Comment