29 January, 2012

15 comments 1/29/2012 12:51:00 PM

Winter Break 2011

Posted by isma - Filed under ,
Sebenarnya terlalu penuh menuliskan cerita liburan winter, dari pertengahan Desember 2011 sampe minggu pertama Januari 2012, dalam satu postingan. Aku ingin sekali mengeksplore satu per satu. Ahh, tapi kelamaan. Sudah diburu-buru sama weekly paper, mana sempaaat.

Ini tentang winter break satu bulan lalu. Sementara banyak temen-temen yang jalan-jalan ke mainland, merasakan super dinginnya US, aku ngendon saja di Honolulu. Temenku yang memilih tidak ke mana-mana bilang, "Eh, jangan salah ya. Kita lagi liburan nih di Hawaii." Hehe, nggak mau kalah rupanya. Sebenarnya kenapa aku tidak gabung teman-teman ke New York dan state lain di US, maksudnya sih mau mengerjakan 2 paper untuk final defense. Tapi, hiks, ternyata pikiran dan ragaku lebih kepincut sama suasana liburan. Mungkin karena sudah capek ya, 4 bulan digenjot sama tugas-tugas. Mumpung libur, ya waktunya liburan dong :)

Aku dan beberapa teman yang tinggal di hale manoa, mengisi liburan, pertama, dengan nonton film. Kami nonton film The Girl with the Dragon Tattoo di Kahala Mall. Harga tiketnya $8. Ini kali pertama aku nonton di Honolulu, kurang suka juga sih karena harus menyempatkan waktu keluar dan membayar hehe. Soalnya, kalau untuk nonton film aku biasa nonton langsung di web yang nyediain film-film for free. Tapi, karena waktu itu liburan, ya nggak ada salahnya kan punya pengalaman menonton. Buat referensi kalau mau nulis cerpen atau apa gitu hehe.

Bioskop di Kahala ini lebih kecil daripada biskop di Ward Shopping Center, tempat nonton kami yang kedua. Filmnya berjudul Mission Impossible 5 (pokoknya yang terbaru, lupa nomornya). Harga tiketnya sama, $8. Dengan tiket satu, kata temenku, sebenarnya kita bisa pakai untuk nonton film beberapa kali. Karena, pemeriksaan tiketnya cuma di pintu utama, bukan di depan pintu masuk ruangan nontonnya. Dan, begitu masuk ruangan dengan layar gede itu, sudah tidak ada pemeriksaan apa-apa lagi. Enak kan hehe.
teater di kahala mall


Selain nonton, kami juga sengaja untuk mengeksplore enaknya makanan di Honolulu. Meskipun misi ini tidak berhasil 100%, saking banyaknya makanan enak di Hawaii. Pertama, kami mencoba lobster dengan gaya masak ala Barat, bukan Asia. Kami harus antri sekitar 30 menit di halaman restonya, karena banyaknya pengunjung. Setelah ada meja kosong, alat yang berfungsi sebagai pemanggil akan bergetar. Apakah menunya enak, definitely yesss. Kedua, the Fat Greek. Ini menu timur tengah, pakai roti dan ayam, kambing, atau ikan. Dengan salad dan saos. Lokasinya tak begitu jauh dari asrama kami, jadi kalau mau nikmatin menu itu lagi tinggal jalan kaki, atau naik bis sekitar 5 menit. Di sini kadang juga antri, dan sambil menunggu menu, kami dapat alat pemanggil yang bergetar juga. Model pelayanannya kayak di KFC atau McD gitu. Datang ke front desk, pesan, lalu menunggu dimasakkan, baru dipanggil untuk ambil pesanan.
alat pemanggil

menu the fat greek

the lamb curry in Maharani

Dari timur tengah, kami merapat ke India dengan tawaran makanan kari yang ditawarkan restoran Maharani. Sama seperti red lobster, kami harus antri, lebih panjang malah. Tak heran kalau banyak teman menyarankan untuk datang jam 4 sore sebelum resto itu buka yaitu jam 5. Ampun deh. Tapi, tak apa punya pengalaman menunggu hampir 1 jam setengah. Dan, begitu tiba giliran kami menyantap menunya, memang enak sekali. Pakai roti cane yang renyah, dengan kari ala India yang legit. Kami memesan kari ayam, kambing, dan ikan. Di antara ketiganya, kari kambing yang paling enak.

Menu Asia lainnya adalah sabu-sabu ala sweet home cafe. Dan lagi-lagi, kami harus mengantri hehe. Padahal kami sudah datang awal, menyamai jam buka warungnya coba. Jadi, begitu datang kami harus menuliskan nama, lalu ditanya mau pesan soup apa, dan dikasih tahu berapa menit harus menunggu. Soupnya aku suka, seger dan pedes.

Di Hawaii ini sepertinya antrian bisa menjadi pertanda kalau menu yang ditawarkan resto itu enak dan perlu dicoba. Karena kami juga harus antri untuk menikmati menu dimsum dan pho, atau bakso ala Vietnam. Mungkin, strategi pasar di sini beda dengan di Indo. Kalau di indo, biasanya mereka akan memperluas resto supaya bisa muat banyak, atau mungkin buka cabang. Tapi, tidak dengan dimsum dan pho yang satu ini. Dari cerita para pendahulu kami yang sempat sekolah di Hawaii, mengantri memang sudah jadi tradisi dan tetap di resto yang satu itu saja.
antrian Sweet Home cafe

te hijau ala dimsum

Dari makanan, cerita berlanjut dengan keliling kota Honolulu dan menikmati indahnya city light di malam hari yang ada hanya pada saat natal dan tahun baru. Meskipun sudah setahun di sini, baru kali ini nih sengaja mengeksplorasi gedung-gedung tua dan istana di Hawaii. Dasar ya, tidak peka sejarah :( Dulu, Hawaii adalah state yang punya kedaulatan di bawah pimpinan raja. Tapi, kemudian Amerika masuk, dan memasukkan Hawaii dalam negara bagian the United State of America. Ini ceritanya dalem banget, karena berkaitan dengan penjajahan dengan caranya yang lain.

the palace
salah satu lampu kota

Capek mengeksplorasi daratan, kami merambah lautan hehe. Cerita berlanjut ke kapal pesiar. Wow, benarkah kami naik kapal pesiar? Hehe, jangan membayangkan seperti kapal pesiar yang mewah itu. Ini memang kapal, tapi dipakai untuk melihat paus di lautan lepas. Perjalanannya kurang lebih dua jam pulang pergi ples berhenti lima belas menit di lautan. Karena kami melihat paus di lautan, jadi untung-untungan. Kalau pas ada paus yang nongol, kita bisa lihat. Kalau tidak, menurut informasi temenku, kita akan dapat kesempatan satu perjalanan lagi. Kemarin ada paus yang nongol, di beberapa titik pandang. Tapi, karena kapal yang dipakai lumayan besar, mungkin si paus agak takut untuk mendekat. Jadi, tidak begitu jelas. Tapi, lumayanlah. Paling tidak bisa foto-foto di kapal pesiar :) Ohya, biayanya $24 untuk sekali perjalanan, dengan Kamaina program, atau Hawaiian resident, dengan menunjukkan State ID. Kalau harga turis, kayaknya sekitar $36-an.

melihat paus
dek atas


Lalu, liburan ditutup dengan Tahun Baruan. Temen-temen melewati tahun baru di pantai Waikiki melihat kembang api. Aku, ngendon saja di kamar. Sambil mengkhayati hari-hari terakhir winter break, hehe karena ini winter break terakhir buatku yang insyaallah Agustus depan sudah boyongan balik ke Jogja. Mungkin, siapa tahu, suatu saat aku akan merindukan. Dan, berharap juga, mungkin juga pada waktu yang lain akan menikmati winter break di negara yang lain *ngarep* amiiin.
Continue reading...

27 January, 2012

6 comments 1/27/2012 10:54:00 PM

Kiprah Tumpeng di Hawaii

Posted by isma - Filed under
Setiap pasang mata tampak terpukau takjub melihat tiga gunungan langsing berwarna kuning di stand mahasiswa Indonesia. "How did you make it?" salah seorang pengunjung bertanya. Lalu, kami menjelaskan terbuat dari apakah gunungan itu, apa saja bumbunya, juga bagaimana posisi gunungan itu dalam kancah per-makan-an di Indonesia. Yap, gunungan yang aku maksud itu bernama tumpeng nasi kuning, makanan yang biasanya akan selalu hadir pada event-event perayaan atau syukuran. Konon bentuk gunungan itu menggambarkan kondisi geografis Indonesia yang bergunung-gunung, dan ini merapakan bentuk rasa terima kasih manusia kepada Tuhan.
Ini kali kedua aku ikut maramaikan International Potluck 12 Januari 2012, yang diselenggarakan oleh organisasi mahasiswa yang berafiliasi dengan East West Center, atau biasa disebut dengan EWCPA. Seperti tahun lalu, kali ini aku dan teman-teman menampilkan tumpeng nasi kuning sebagai makanan utama dan dilombakan. Selain Indonesia, teman-teman dari Thailand, Philippine, Vietnam, Okinawa, Bangladesh, India, Bhutan, Europe, America ... juga ikut mengenalkan makanan khas mereka ke seluruh pengunjung event tersebut. Untuk bisa mencicipi, tentu saja kami harus antri. Menjelajah dari satu stand ke stand yang lain. Hari itu hari yang indah dan paling mengasyikkan karena kami dapat makanan gratis dengan menu dari segala penjuru dunia. Mantap.
Tapi, bagi mereka yang masuk dalam tim masak, seperti aku, bisa jadi hari itu hari yang sangat melelahkan. Aku kebetulan didaulat mengkoordinir teman-teman untuk partisipasi ini. Dimulai hari Kamis, menentukan bahan yang dibutuhkan, dan berangkat ke China town dan safeway untuk belanja. Apalagi dengan pikiran yang tak bisa lepas dari paper, mengenaskan. Tapi, demi nama baik Indonesia, apa pun kami lakukan *co cuwiiit*. Berlanjut hari Jumat malam, gerombolan si berat dari Indonesia memadati dapur lantai 6. Kalau yang namanya anak-anak Indonesia sudah berkumpul, dijamin kompak memang dan pasti menghasilkan makanan yang enak. Salah seorang pengguna dapur dari Fuji sampai bilang kalau dia suka sekali mahasiswa Indonesia merajai dapur. Karena itu artinya dia bakal dapat makan enak gratis. Ngakak deh.
Pukul 12.00PM, dapur sudah mulai sepi. Mata mereka sudah tak bisa lagi diajak konpromi. Tersisa, aku, saipul, rahma, ismi, pak arnold, mas hery dan urban. bahu-membahu membuat tumpeng dan hiasannya. Lumayan melelakan ternyata. Aku baru bisa merasakan karena tahun lalu aku sama-sekali tak terlibat dalam pembuatan tumpeng. Pukul 03.00 anggota tim berkurang, dan terus berkurang hingga yang tersisa adalah aku seorang pada pukul 6.30 pagi. Artinya, aku tidak tidur semalam suntuk. Waktu itu aku sempat heran, kenapa mataku baik-baik saja waktu diajak membuat tumpeng, tapi kalau diajak menulis paper atau membaca, jangankan semalaman, baru lima menit sudah tumbang :))

Aku tidak tahu bagaimana ceritanya tumpeng itu dibawa turun ke halaman asrama, waktu aku ikut bergabung pukul 01.00PM, hampir semua makanan seperti telor balado, perkedel, kering tempe, dan acar sudah hampir ludes. Kecuali tumpeng dan pasukannya yang dibiarkan berdiri dengan megah. Itu artinya, mereka doyan. Tahu enak atau tidak yang penting laku. Aku sempat juga keliling mencoba makanan satu per satu. Ada yang enak rasanya, dan ada yang unik juga asing di lidah. Rata-rata menu mereka berdekatan satu sama lain tergantung region. Taruhlan Bangladesh, makanannya cenderung agak mirip dengan makanan India yang memakai bumbu dasar kunyit. Atau Philippine dan Indonesia dengan menu makanannya yang hampir-hampir mirip kolak.Tapi, bagi lidarku, masakan asia lebih nyokot rasanya dari region lain, terutama rasa Indonesia tentunya. Mungkin karena itu juga ditambah dekorasi dan cara penyajian yang catik, akhirnya nasi tumpeng keluar sebagai juara. Yipeee!
Continue reading...
6 comments 1/27/2012 12:11:00 AM

Tidur sama Mbak Ugik

Posted by isma - Filed under

Dik Atha sudah 2 tahun lebih dua bulan sekarang. Pasti sudah tambah tinggi dan lucu. Setiap ayah telpon, kadang Dik Atha mau ikutan ngomong, kadang malah kabur. Pernah aku dibuat surprise, waktu aku angkat gagang telpon, suara Atha yang menyapa, "Halooo." Lalu aku tanya, "Ini siapa ya?" Dengan kalem ia menjawab, "Dik Atha." Hoho, lucu sekali suaranya. Setiap aku tanya, jawabannya pendek-pendek saja. Tidak seperti Kak Abiq, Dik Atha mungkin belum fasih untuk bercerita. "Besok Dik Atha PAUD gak?" aku bertanya lagi. Jawabnya, "Iya." "Terus yang ngantar siapa?" Dengan cepat ia menjawab, "Ayah." Hehe, kali ini aku dibikin geli karena aku tahu, ayah harus ke sekolah setiap Sabtu pagi. Jadi, kalau PAUD, Dik Atha pasti diantar sama Mbak Ugik. Tapi dasar Dik Atha, apa saja ya selalu ayah jawabnya hehe.

Ohya, Mbak Ugik itu yang momong Dik Atha dari umur 8 bulan, satu bulan setelah aku berangkat ke Hawaii. Sebelumnya, Mbak Narti yang momong. Tapi karena Mbak Narti mau pindah rumah, ayah cari pengganti yang momong, dan ketemulah sama Mbak Ugik. Dia aslinya dari Westprogo alias kulon progo jogja. Tidak seperti Mbak Narti yang momong Dik Atha siang hari saja, Mbak Ugik bersedia tinggal di rumah. Jadi, aku bisa merasa tenang meski harus merantau. Karena di rumah sekarang tidak hanya ada Ibu, kakak ipar, ponakan-ponakan, ayah, kak abiq, tapi juga Mbak Ugik yang bertanggung jawab momong Dik Atha. Hihi, jangan heran, kami memang keluarga besar dengan tiga KK dalam satu rumah. Bisa bayangkan? Oh, seru sekali.

Lalu, sekitar satu bulan lalu ayah curhat, katanya Dik Atha sekarang kalau mau bobok suka minta sama Mbak Ugik. Jadi meski ada Mbak Ugik, kalau malam hari Dik Atha biasanya dimomong dan ditidurkan sama ayah. Gara-garanya suatu malam dia kebangun dan menangis, lalu minta tidur sama Mbak Gik. Duh, rasanya sedih mendengar cerita ayah. Pasti dia kangen kelonan ibu. Karena gimana-gimana, sentuhan laki-laki mungkin beda ya sama sentuhan perempuan, apalagi ibu. Dan sejak saat itu, Dik Atha minta tidur sama Mbak Ugik. Pernah aku saranin untuk mindahin tidur. Maksudku, dininabobokkan sama Mbak Ugik, trus begitu tidur dipindah. Berhasil satu kali, tapi berikutnya dia terbangun dan tidak mau.

Minggu kemarin kebetulan Mbak Ugik mudik karena tanggal merah. Ayah curhat lagi, dua malam dia menggendong Dik Atha karena tidak bisa tidur. "Sudah tidur, tapi terus terbangun dan nyari-nyari Mbak Ugik," katanya. Karena Mbak Ugik nggak ada, Dik Atha terus minta gendong, tanpa selendang, dan tertidur di pundak ayah. "Tapi Dik Atha nggak nangis kan yah?" tanyaku. "Kalau nangisnya sih enggak. Nggak rewel. Cuma ya itu, harus menggendong, bolak-balik ke dapur ke depan, supaya dia tertidur," jelas ayah. Benar-benar deh, ayah orang sabar dan hebat.

Aku dan ayah maklum sih, karena Dik Atha memang dekat sama Mbak Ugik. Toh nanti kalau aku pulang, Dik Atha juga bakalan mau tidur sama ibunya. Seperti liburan Summer kemarin, meski butuh pendekatan untuk bisa dikenali, itu tak butuh waktu lama. Cuma semalam saja Dik Atha menolak aku gendong. Esok harinya, Dik Atha sudah lengket. Duuh, tak sabar rasanya menunggu, 7 bulan lagi ... Miss you so much, Dik Atha ...
Continue reading...

05 January, 2012

6 comments 1/05/2012 02:13:00 AM

Membandingkan Foto

Posted by Isma Kazee - Filed under

Memperhatikan dua fotoku itu, aku kok lebih suka yang atas ya, alias diriku yang sekarang. Memang sih banyak yang bilang aku gemukan, cabi, tapi kelihatan lebih sehat haha. Sementara aku yang dulu, kurusan dan langsing pastinya. Tapi, wajahnya terlalu kurus jadi kelihatan nggak segar dan sehat.

Ceritanya sedang iseng, tidak ada rencana apa-apa kok tiba-tiba mengutak-atik dan membandingkan dua foto itu. Sekarang hari Rabu, 4 Januari 2012. Senen depan sudah masuk kuliah seperti biasa. Rasanya masih malas beranjak dari winter break, tapi kalau tidak segera masuk Spring semester, bagaimana bisa selesai kuliahku ini. Yup, semester depan adalah semester terakhirku, ples Summer yang cuma menghabiskan satu mata kuliah. Mei insyaallah wisuda, dan Agustus bisa boyongan. Rasanya ... rasanya sudah tak sabar! Aku terutama, kangen sama anak-anak, apalagi sama Atha. Bayi kecilku yang sekarang sudah dua tahun.

Kalau aku membandingkan foto Atha pas saat aku tinggal dan yang sekarang, kelihatan sekali pertumbuhannya. Nih dia ...



Missing her badly ...
Continue reading...