"Jeng Yati, ini ada telpon," ucap Tami.
"Oiya Jeng. Sebental," jawab Shinfa kemayu.
Hihi. Itu sepenggal dialog antara Tami dan Shinfa pas mereka sedang bermain. Awalnya aku ketawa ndenger dua krucil itu pada manggil jang-jeng. Takkira ngapain, eeh taunya saling memanggil Jeng to. Kalau sudah main berdua gitu, akur deh pokoknya. Biarpun kalau pas marahan ya dijamin ada salah satu yang nangis.
Sejak Shinfa punya dua set alat masak-memasak, halaman depan dan samping rumah menjadi laborat tempat main mereka. Bahan yang dimasak apa lagi kalau bukan tanah, dedaunan, sama air. Biasanya akan datang Nisa, temen sekelas Tami, ataupun Aurel. Bermain peran juga tetap berlaku.
Aku pernah ndengerin dialog para krucil itu.
"Ma, aku mau makan," kata Shinfa.
"Ohya, sama telor ya," jawab Tami.
"Iya."
"Sebentar Mama gorengin."
Lalu, mulailah Tami beraksi. Botol bekas Molto yang berisi air, dianggap sebagai minyak goreng, dituang ke atas wajan kecil yang sudah siap di atas kompor. Dia kemudian memasukkan sesendak tanah ke dalam wajan. Lah, ya jadi ledrek to yo hehe...
Mungkin karena Tami sering nonton sinetron di TV, jadi ia banyak berimajinasi dalam setiap permainan mereka. Bagus juga ding, Shinfa jadi ikutan pinter bermain peran. Atau bisa juga karena terbiasa aku bacain cerita sebelum tidur. Karena kadang pas main boneka, dia bisa mendialogkan dua karakter dengan suara yang dibuat berbeda. Hihi, lucu deh.